Menko Luhut Pamer: Rupiah Sekarang Paling Kuat di Dunia

Status Indonesia sebagai negara besar bisa dilihat dari rupiah, yang saat ini punya nilai tukar mata uang (currency) paling kuat di dunia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Mar 2022, 17:15 WIB
Petugas menghitung uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Senin (9/11/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyimpan hasrat ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia sekarang sudah jadi negara besar.

Menurut dia, status Indonesia sebagai negara besar bisa dilihat dari rupiah, yang saat ini punya nilai tukar mata uang (currency) paling kuat di dunia.

"Jadi kita harus tunjukin, bahwa negara kita negara besar, bukan omong (saja). Itu kita punya data currency yang paling kuat termasuk sekarang di dunia, Indonesia," ujar Luhut dalam Kick Off Digital Economy Working Group G20 2022, Selasa (15/3/2022).

Bukti Indonesia sebagai negara kuat juga bisa dilihat, dari stabilitas ekonomi yang terjadi di tengah perang antara Rusia dan Ukraina. Itu turut terbantu lewat proses transformasi digital yang dianggap bisa berjalan baik.

"Kenapa? Karena kita sudah bagus. Kenapa? Efisiensi mulai terlihat dengan digitalisasi tadi," kata Luhut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


OSS

Peresmian Aplikasi One Single Submission (OSS) oleh Presiden Joko Widodo.

Sebagai perbandingan, ia lantas mengambil contoh sistem perizinan berusaha melalui online single submission (OSS). Walaupun masih ada perbaikan, namun Luhut mengatakan, itu jadi bukti Indonesia siap menjemput zaman.

Selain OSS, Luhut juga menyinggung soal sistem pengawasan tata niaga mineral dan batu bara (minerba) melalui Simbara yang belum lama diluncurkan.

"Kita lihat bagaimana batu bara kita sekarang itu tidak bisa orang main-main lagi. Jadi dari IUP-IUP ini semua langsung nanti, berapa data yang dari dia, berapa data dari ESDM, data nanti keluar dari perdagangan, bea cukai, itu akan semua terekam," tuturnya.

"Jadi kita jangan ngomong hanya teori-teori. Indonesia sekarang sudah melaksanakan implementasi, dan saya dorong habis untuk itu," tegas Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya