Sudah 7 Bulan Tak Ada Pimpinan Daerah yang Kena OTT KPK, Luhut Ungkap Alasannya

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menko Luhut berkomitmen untuk terus mengembangkan proses digitalisasi. Salah satunya, lewat peluncuran e-katalog.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Mar 2022, 16:50 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Menko Luhut mengatakan bahwa situasi Indonesia aman meskipun ada beberapa gejolak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sudah sekitar 7 bulan tidak ada pemimpin daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut dia, salah satu rahasianya karena alokasi APBD di instansi daerah kini lebih transparan, sebab sudah terdigitalisasi. Sehingga setiap orang bisa mengakses dan memantaunya.

"Coba lihat, pemimpin-pemimpin daerah selama 6-7 bulan terakhir, enggak ada yang ketangkap OTT karena penyalahgunaan APBD? Enggak ada karena semua APBD sekarang itu digitalisasi, transparansi," kata Luhut dalam sesi bincang virtual, Selasa (15/3/2022).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia berkomitmen untuk terus mengembangkan proses digitalisasi. Salah satunya, lewat peluncuran e-katalog.

"E-katalog itu kita punya government procurement Rp 1.170 triliun tiap tahun. Itu bertahun-tahun kita lakukan dan sebagian besar itu adalah impor, mungkin 70-80 persen," terang Luhut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


E-Katalog

Nantinya, pemerintah ingin mengalokasikan Rp 400 triliun diantaranya untuk pengadaan barang dari sektor UMKM di e-katalog, sehingga terjadi pemerataan.

"Industri kecil, UMKM akan masuk e-katalog. Kenapa dibilang pemerataan? Setiap daerah nanti ada e-katalog-nya. Sehingga saya tadi baru dari Bandung. Pak Gubernur (Kang Emil) bilang, pak Luhut, kita daerah punya ini bisa gak? Sangat bisa. Jadi nanti kamu bikin sendiri, masukin di e-katalogmu," tuturnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya