Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut transformasi digitaliasi dunia bisa terjadi dengan kerja sama internasional.
Dalam pernyataannya, Menlu Retno Marsudi juga mengatakan bahwa potensi ekonomi digital sangat penting dan sebagai jangkar pertumbuhan ekonomi dunia.
Baca Juga
Advertisement
Selain menyumbang 15,5% dari GDP global, laju pertumbuhannya pun dua setengah kali lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi global, kata Retno Marsudi dalam Forum G20 Digital Economy and Working Group (DEWG), Selasa (15/3/2022).
"Di tengah pandemi, ekonomi digital tetap tangguh dan justru jadi jadi penopang perekonomian dunia," kata Retno Marsudi.
"Di Indonesia, sebagai contoh, ekonomi digital tumbuh 49% pada 2021 atau senilai US% 70 miliar. Dan diproyeksikan tumbuh 20 persen per tahun atau mencapai US$ 146 miliar pada 2025," jelasnya.
Menurut Retno Marsudi, sektor ini berkontribusi sekitar 4 persen dari PDB Indonesia pada 2020 dan diprediksi akan melesat 4 kali lipat pada 2030.
"Itulah mengapa transformasi digital menjadi salah satu dari 3 prioritas presidensi G20 Indonesia," jelas Retno Marsudi.
"Kolaborasi dan kerja sama internasional harus terus didorong agar transformasi digital dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia termasuk bagi negara berkembang."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
E-Katalog Siap Rilis, Bukti Digitalisasi Ekonomi di Indonesia
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah RI akan merilis program E-Katalog pada 24 Maret 2022.
E-Katalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).
Nantinya aplikasi ini akan menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
"E-Katalog akan tersedia di daerah, kabupaten, provinsi dan kota. E-katalog ini akan diwajibkan. Kita sudah buat studi dan akan kita lakukan."
"Dengan digitalisasi, semua wilayah akan buat digitalisasinya sendiri. Tanpa disadari, jika program ini dijalani maka akan terjadi pemerataan ekonomi," kata Luhut.
Transaksi E-Katalog ini diproyeksikan akan berdampak pada nilai transaksi mencapai Rp 400 Triliun.
Menurut Luhut, Rp 400 Triliun bukan angka yang kecil, selama setahun. Angka ini bisa meningkat. Tiga tahun ke depan bisa mencapai Rp 700 Triliun.
"Anak-anak Indonesia akan bisa berkreasi menciptakan sesuatu. Dan produknya bisa dimasukkan ke dalam E-Katalog," kata Luhut.
Lewat E-Katalog nanti tidak akan ada lagi tender-tender, semua lewat digitalisasi. Akan mengurangi tindak korupsi
Sosialisasi telah dilakukan terhadap program E-Katalog yang nantinya akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2022.
Advertisement