Liputan6.com, Jakarta - Game Kuis Hari Bumi saat ini tengah menjadi salah satu tren yang digandrungi warganet. Sesuai namanya, game ini hadir untuk sebagai salah satu cara untuk memperingati Hari Bumi.
Bagi kamu yang belum mencobanya, secara garis besar, game Kuis Hari Bumi ini bisa menunjukkan hewan apa yang sesuai dengan kepribadianmu. Namun, untuk bisa menunjukkan hal tersebut, kamu harus menjawab sejumlah pertanyaan yang ditampilkan.
Advertisement
Uniknya, kuis ini ternyata dihadirkan Google dalam rangka meramaikan peringatan Hari Bumi pada 2015. Dalam deskripsinya, Google menyebut kuis ini terbilang akurat dan ilmiah dalam menggambarkan jawaban pengguna.
Lantas, seperti apa cara untuk ikut serta dalam memainkan Kuis Hari Bumi ini? Ternyata, cara dan link untuk bisa memainkan kuis sangat mudah.
Berdasarkan penelusuran Tekno Liputan6.com, Selasa (15/3/2022), kamu dapat mencari link Kuis Hari Bumi dengan membuka kolom pencarian Google baik itu di perangkat mobile atau desktop.
Setelah membuka laman pencarian Google Search, kamu tinggal mengetikkan Kuis Hari Bumi di kolom pencarian. Setelah itu, hasil pencarian akan langsung menampilkan kuis yang dapat langsung kamu mainkan.
Kamu tinggal menjawab poin-poin pertanyaan yang ditampilkan untuk bisa menampilkan hewan yang sesuai dengan kepribadianmu. Total ada enam pertanyaan yang perlu kamu jawab.
Apabila seluruh pertanyaan itu sudah dijawab, hewan yang sesuai dengan kepribadianmu akan langsung ditampilkan. Hasil game Kuis Hari Bumi ini nantinya dapat dibagikan pula ke Facebook, Twitter, atau email, Google juga menyedikan tautan yang bisa disalin ke aplikasi lain.
Yang menarik, setelah memainkan game ini, Google akan merekomendasikan sejumlah game lain yang tersedia, seperti Snake, Solitaire, hingga Minesweeper. Bagaimana, mudah bukan untuk mengakses game ini? Selamat mencoba.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejarah Hari Bumi yang Terinspirasi dari Gerakan Mahasiswa Anti-Perang
Sebagai informasi, Hari Bumi sendiri kerap diperangati pada 22 April. Dikutip dari earthday.org, Kamis (22/4/2021), perayaan Hari Bumi muncul dari gagasan senator junior asal Wisconsin, Amerika Serikat, Gaylord Nelson.
Ia telah lama mengkhawatirkan kerusakan lingkungan yang terus memburuk setiap tahunnya. Puncaknya adalah pada Januari 1969, tumpahan minyak besar-besaran mencemari perairan di Santa Barbara, California.
Terinspirasi dari gerakan mahasiswa anti-perang, Nelson ingin menanamkan kesadaran publik terutama mahasiswa terkait polusi udara dan air yang mengancam negerinya. Ia lalu mengumumkan ide untuk mengajar di kampus-kampus terkait upaya tersebut kepada media nasional.
Ia juga membujuk Pete McCloskey, seorang Anggota Kongres Partai Republik yang peduli terhadap konservasi alam untuk menjadi wakil ketua. Mereka lalu merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda untuk mengatur kegiatan edukasi lingkungan tersebut.
Mereka memilih tanggal 22 April, yang merupakan hari kerja antara libur musim semi dan ujian akhir untuk lebih memaksimalkan partisipasi dari mahasiswa.
Menyadari potensinya untuk menginspirasi semua orang Amerika, Hayes membentuk 85 staf nasional untuk mempromosikan acara di seluruh negeri serta memperluas dampak positif kegiatan ini pada kelompok agama, organisasi dan lain-lain.
Advertisement
Nama Hari Bumi
Mereka mengganti nama menjadi Hari Bumi, yang kemudian menarik perhatian media nasional dan menyebar ke seluruh negeri. Hari Bumi telah menginspirasi 20 juta orang pada saat itu.
Sepuluh persen dari total populasi Amerika Serikat ikut turun ke jalan, taman dan auditorium untuk mendemonstrasikan dampak dari 150 tahun pembangunan industri yang menghasilkan dampak buruk.
Pada akhir 1970, Hari Bumi pertama mengarah pada pembentukan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat dan pengesahan undang-undang lingkungan pertama yang sejenis, termasuk Undang-Undang Pendidikan Lingkungan Nasional, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta Undang-Undang Udara Bersih.
(Dam/Ysl)
Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya?
Advertisement