Menko Airlangga Ajak Pemilik Toko Kelontong Kembangkan Usaha dengan KUR

Menko Airlangga mendorong agar para pemilik toko kelontong yang berniat untuk mengembangkan usahanya agar tidak segan untuk mengambil KUR.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Mar 2022, 20:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan dialog secara virtual dengan para pelaku UMKM di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan dialog secara virtual dengan para pelaku UMKM di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). Dialog serupa sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa kota lainnya seperti di Solo, Surabaya, dan Semarang.

Airlangga berdiskusi dengan para pelaku UMKM, termasuk yang tergabung dalam program Sampoerna Retail Community (SRC). Sejak 2008, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) aktif mendukung upaya Pemerintah dalam mengembangkan UMKM melalui program SRC.

Dengan semangat gotong royong yang mengedepankan sinergi serta kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program yang bersifat pembinaan dapat memberi dampak jangka panjang.

Dalam dialog yang berlangsung santai dan akrab tersebut, terungkap bahwa rata-rata omzet bulanan pemilik toko kelontong meningkat tiga kali lipat setelah mendapatkan pembinaan.

Para pemilik toko kelontong juga menyampaikan kendala yang dihadapi saat ini kepada Menko Airlangga, diantaranya mengenai kondisi penjualan yang masih belum stabil selama masa pandemi ini.

Pada kesempatan itu, Menko Airlangga juga mendorong agar para pemilik toko kelontong yang berniat untuk mengembangkan usahanya agar tidak segan untuk mengambil KUR karena adanya fasilitas subsidi bunga.

“Pemerintah hadir untuk mendukung UMKM melalui KUR dengan bunga hanya 3 persen, yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk mengembangkan usaha,” tutur Menko Airlangga.

Selain berdialog dengan UMKM, Menko Airlangga juga menyaksikan penyaluran KUR secara simbolis dari BNI kepada UMKM dan penyerahan CSR dari PT HM Sampoerna, Tbk berupa oxygen concentrator kepada Pemerintah Kota Bandung.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pemerintah Tambah Subsidi KUR Rp 6,3 Triliun

Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah diharapkan dapat menjadi peluang bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis dan daya saing. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Pemerintah kembali menggelontorkan dana dana tambahan untuk subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 6,33 triliun. Ini dilakukan dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Dana tersebut akan diambil dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun anggaran 2022.

"Anggaran tambahannya Rp 6,33 triliun dan total subsidi tahun ini 11,97 persen (dari dana PEN Rp 455,62 triliun)," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (7/8/2022).

Tambahan dana tersebut digunakan untuk subsidi KUR bagi para pelaku UMKM. Adanya tambahan Rp 6,33 triliun itu membuat subsidi yang dibayarkan pemerintah terhitung sejak Juni-Desember.

"Fasilitas KUR sudah mendapatkan tambahan subsidi sampai bulan Juni dan Desember," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya