Kemenkes Sebut Gejala Varian Omicron BA.2 Cenderung Flu dan Sakit Tenggorokan

Inilah gejala varian Omicron BA.2 yang patut diwaspadai

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Mar 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi Sakit Tenggorokan Credit: unsplash.com/Daria

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan, gejala subvarian Omicron BA.2 serupa dengan jenis 'anak' Omicron lainnya. Sebut saja, flu, pilek, sakit tenggorokan, dan pegal-pegal.

"Gejala-gejala yang timbul mirip dengan subvarian Omicron BA.1 yang tentunya kita ketahui merupakan varian yang mendominasi distribusi virus COVID-19 di Indonesia," kata Nadia saat konferensi pers Perkembangan COVID-19 di Indonesia di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (15/3/2022).

"Untuk gejala klinis juga tidak berbeda ya dengan BA.1.1. Gejala cenderung sama. Flu biasa, sakit tenggorokan, pilek, dan badan pegal-pegal," Nadia menambahkan. 

Mengutip India.com, gejala COVID paling umum, termasuk varian Omicron meliputi sakit kepala, sakit tenggorokan, bersin, pilek dan badan pegal-pegal. Baru-baru ini, U.S. National Library of Medicine melaporkan dua gejala tambahan dari subvarian Omicron BA.2, yaitu pusing dan kelelahan.

Laporan tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa varian Omicron BA.2 dapat menyebar 30 persen lebih mudah daripada jenis varian Omicron yang ada sebelumnya.


Karakteristik Omicron BA.2 Masih Dipelajari

Orang-orang antre untuk membeli masker di toko ritel di kota tenggara Daegu, Selasa (25/2/2020). Korea Selatan menjadi negara pertama di luar Cina daratan dengan infeksi virus COVID-19 terbesar dan membuat presiden Moon Jae-in memberikan status siaga tinggi. (Jung Yeon-je / AFP)

Pemantauan subvarian Omicron BA.2 juga dilakukan, terutama di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris. Ketiga negara ini tengah terjadi kenaikan kasus lantaran penyebaran Omicron BA.2.

"Beberapa negara yang sedang kita amati dan pelajari tren penularan atau laju penularannya, seperti di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris yang kita ketahui mengalami peningkatan kasus perawatan karena adanya peningkatan varian baru dari Omicron yaitu subvarian BA.2," katanya.

"Tentunya, kejadian ini perlu kita monitor dan pelajari, terutama karakteristik-karakteristik Omicron BA.2," Nadia.

Para peneliti dunia pun masih mempelajari karakteristik penyebaran dan penularan Omicron BA.2. Disebutkan pula, varian yang dikenal dengan 'Son of Omicron' ini akan menggeser jenis subvarian Omicron lain, misal BA.1 dan BA.3.

“Varian 'sister' ini menarik karena tampaknya akan menggusur (jenis) Omicron di belahan dunia tertentu,” beber sarjana senior Amesh A. Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security, dilansir Medical News Today.

"Bagaimana penyebaran cepat subvarian BA.2 dapat memengaruhi kesehatan masyarakat masih dalam penyelidikan."

Senada dengan Amesh, Vice President Global Health dari RTI International, Richard Reithinger berkata, “Pertanyaan besar untuk varian dan subvarian yang baru diidentifikasi, seperti Omicron BA.2 adalah bagaimana karakteristiknya berbeda dari (varian) virus SARS-CoV-2 asli atau varian Omicron dan mengapa.”


Infografis Yuk Ketahui Proses Pembentukan Varian Baru Covid-19

Infografis Yuk Ketahui Proses Pembentukan Varian Baru Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya