Kompolnas Sebut Penembakan Densus 88 Kepada Dokter Sunardi Sesuai Prosedur

Benny mengatakan, kompolnas juga sudah mengundang Densus 88 untuk memaparkan kronologi dan proses penangkapan tersangka teroris Sunardi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2022, 04:30 WIB
Banner Infografis Harapan Peningkatan Kekuatan dan Anggaran Densus 88 Antiteror. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan penembakan yang dilakukan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terhadap tersangka teroris Sunardi (54) yang berprofesi sebagai dokter di Kabupaten Sukoharjo sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Tindakan tegas dan terukur oleh Densus 88 dalam melumpuhkan tersangka teroris Sunardi di Sukoharjo sudah sesuai SOP," kata Benny Mamoto di Mapolres Sukoharjo, Selasa, (15/3/2022), seperti dikutip dari Antara.

Benny mengatakan, kompolnas juga sudah mengundang Densus 88 untuk memaparkan kronologi dan proses penangkapan tersangka teroris Sunardi.

Dari paparan yang disampaikan Tim Densus 88, kasus tindak pidana terorisme tersebut telah naik ke tahap penyidikan, sehingga status Sunardi adalah tersangka dan bukan lagi terduga teroris.

Selain itu, dia menjelaskan anggota Densus 88 melumpuhkan tersangka teroris Sunardi tidak pada kepala atau bagian vital, melainkan tembakan mengenai bagian tangan, lengan, punggung, dan pinggang.

Anggota Densus menjelaskan tersangka Sunardi mencoba kabur hingga terjadi kejar-kejaran dengan petugas. Kompolnas juga mendapatkan keterangan terkait mobil yang digunakan tersangka untuk menabrak dan menyerempat petugas dan masyarakat sekitar.

Semua bukti kronologi penangkapan juga sudah dikantongi, tambah mantan Wakil Sekretaris National Central Bureau (NCB)-Interpol Indonesia itu. Selain itu, Kompolnas juga mengundang enam saksi yang melihat langsung saat penangkapan tersangka Sunardi.


Bahayakan Nyawa Petugas

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah mertua terduga teroris Bekasi, di Ledoksari RT 8 RW 10 Pajang, Laweyan, Solo. (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Tindakan yang dilakukan anggota Densus 88 untuk melumpuhkan tersangka teroris Sunardi, menurutnya, sangat berisiko dan bisa membahayakan nyawa anggota pasukan Densus 88.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan tersangka Sunardi melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang menghentikannya dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya