Suka Duka Pelaku Pengobatan Alternatif Bekam Surabaya, Pasien Kebal hingga Obati Stroke

Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya ini berharap makin banyak orang yang belajar bekam sehingga makin banyak orang yang bisa ditolong.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2022, 08:27 WIB
Budhi Hadi Syahputra saat melakukan terapi bekam kepada klien. (Foto: istimewa)

 

Liputan6.com, Surabaya - Serangan jantung dan stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Kondisi ini tak hanya menimpa manula, bahkan anak muda juga rentan terhadap serangan jantung dan stroke.

Sejatinya stroke dan serangan jantung bisa dihindari dengan menjaga pola makan dan mengatur pola hidup sehat. Selain itu, pengobatan alternatif seperti bekam juga efektif untuk menghindari stroke dan serangan jantung.

"Bekam ini pengobatan yang dianjurkan Nabi Muhammad. Bahkan dari sebuah riwayat Nabi juga melakukan bekam. Setidaknya ada 7 hadis menyebut tentang bekam. Ini terapi agar badan sehat dan terhindar dari penyakit, termasuk stroke dan serangan jantung," terang Budhi Hadi Syahputra, terapis bekam asal Surabaya, Selasa (15/3/2022).

Pria yang akrab disapa Putra ini menyebut, bekam sangat baik untuk kesehatan karena mengeluarkan darah kotor atau sel darah merah yang rusak dari dalam tubuh. Selanjutnya, darah yang keluar itu akan digantikan dengan sel darah merah baru yang lebih baik lewat asupan makanan.

Ia mengingatkan, darah kotor di dalam tubuh bila tidak dikeluarkan akan membuat berat kerja jantung. Jantung akan bekerja lebih berat memompa darah ke seluruh tubuh. Sebab, darah kotor yang mengandung kolesterol berpotensi menjadi penyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan stroke. Selain itu, bekam juga bisa mengobati penyakit hipertensi, diabetes, asam urat, kolesterol dan lainnya.

"Darah kotor di dalam tubuh harus dikeluarkan secara berkala. Bisa lewat donor darah atau bekam. Olahragawan juga bagus mejalani terapi bekam, seperti striker Real Madrid, Karim Benzema," ujar Putra.


Kadersasi

Ketua GP Ansor Kecamatan Karang Pilang ini mengaku sudah 7 tahun menggeluti pengobatan dengan metode bekam. Ia pun sudah memiliki sertifikasi dari Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI). Banyak suka dan duka yang ia alami. Namun Putra mengaku lebih banyak suka, karena menjalani kegiatan ini dengan ikhlas.

Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya ini berharap makin banyak orang yang belajar bekam sehingga makin banyak orang yang bisa ditolong. Ia mengaku mulai melakukan kaderisasi di lingkungan GP Ansor Karang Pilang, saat ini sudah ada 8 Banser yang ia latih pengobatan bekam. Untuk belajarnya, satu minggu juga sudah bisa. Tapi untuk ahli, paling tidak butuh waktu satu tahun menjalani profesi ini.

"Banyak pengalaman unik, diantaranya pernah dapat klien yang punya ilmu kebal, kulitnya tidak bisa ditembus jarum. Alhamdulillah setelah saya baca doa, jarum bisa menembus kulit. Ada juga pengalaman menyembuhkan klien yang menderita stroke. Rasanya bahagia sekali," pungkasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya