Rupiah Menguat Usai Surplus Necara Perdagangan Februari 2022

Kurs rupiah bergerak menguat 26 poin atau 0,18 persen ke posisi 14.301 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.327 per dolar AS.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 16 Mar 2022, 10:26 WIB
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar, selalu mengalami perubahan setiap saat terkadang melemah terkadang juga dapat menguat.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat pada Rabu 16 Maret 2022 ini. Penguatan rupiah ditopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022.

Kurs rupiah bergerak menguat 26 poin atau 0,18 persen ke posisi 14.301 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.327 per dolar AS.

"Pasar menyambut positif publikasi data neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2022 yang mencatatkan surplus cukup tinggi sebesar USD 3,8 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Januari 2022 yang hanya 963 juta dolar AS," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya dikutip dari Antara, Rabu (16/3/2022).

Rully menyampaikan, neraca perdagangan diproyeksikan masih akan tetap surplus besar dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, lanjut Rully, pelaku pasar akan menunggu hasil dari rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan diumumkan hari ini waktu AS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prediksi Rupiah

Petugas menghitung uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Senin (9/11/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

The Fed sendiri sudah hampir dapat dipastikan akan menaikkan suku bunga pada FOMC bulan ini minimal sebesar 25 basis poin menjadi 0,5 persen.

"Pasar juga menunggu akan reaksi dari BI, terkait dengan langkah The Fed, serta bagaimana mengantisipasi potensi kenaikan inflasi domestik," kata Rully.

Secara teknikal, Rully memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.297 per dolar AS hingga Rp14.365 per dolar AS.

Pada Selasa (15/3) lalu, rupiah ditutup menguat 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.327 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.333 per dolar AS.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya