Liputan6.com, Jakarta - Polusi, kebiasaan buruk, dan lingkungan adalah penyebab utama masalah paru-paru.
Sekitar 65 juta orang dipredksi menderita penyakit paru kronis. Meski begitu, bukan berarti tidak ada cara untuk menjaga kesehatan organ ini.
Advertisement
Paru-paru memiliki kemampuan ajaib untuk memperbaiki diri, tetapi Anda juga harus berusaha seperti melakukan detoks.
Dilansir dari laman Bright Side, Rabu (16/3/2022), berikut adalah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan detoks terhadap paru-paru:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Minum Campuran Herbal
Penting untuk diketahui bahwa perbaikan paru-paru dimulai antara 2 minggu hingga 3 bulan. Jadi setelah kurang lebih satu bulan, Anda akan merasa jauh lebih sehat. Dalam hal ini, ada beberapa minuman yang dapat membantu mengurangi lendir dan detoksifikasi organ ini:
- Madu dan air panas
- Air lemon
- Teh hijau
- Jus wortel
- Kunyit dan jahe
- Campuran pisang, bayam, dan berry
Advertisement
2. Terapi Garam
Terapi garam menghirup udara dengan partikel garam kecil. Ini disebut haloterapi dan merupakan pengobatan alternatif untuk masalah paru-paru seperti asma, bronkitis, dan batuk.
3. Mandi Air Hangat Maksimal 3 Kali Seminggu
Untuk bernapas lebih mudah, Anda dapat menggunakan pelembab kabut dingin atau mandi air hangat sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu sudah cukup untuk menghindari masalah kulit.
Selain itu, bak mandi tidak boleh panas tetapi suhu yang nyaman antara 90°F dan 105°F (32°C - 40°C).
Advertisement
4. Hindari Produk Makanan Tertentu
Mulailah dengan mengonsumsi makanan detoksifikasi, anti-inflamasi seperti makanan pedas, lobak, dan rempah-rempah. Penting untuk diingat bahwa beberapa makanan meningkatkan lendir di paru-paru Anda:
- Produk susu, termasuk keju, mentega, yogurt, kefir, dan susu.
- Makanan olahan seperti daging kalengan dan lainnya.
5. Bersihkan Lidah
Untuk melindungi paru-paru Anda, Anda membutuhkan kesehatan mulut yang baik.
Kita mungkin menyikat gigi dengan benar tetapi melupakan lidah kita, yang juga penting untuk menghindari penumpukan bakteri.
Advertisement