ATSI Dukung Penghapusan Layanan Internet 3G

Upaya Kemkominfo untuk menghentikan layanan internet 3G ini mendapatkan dukungan dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Mar 2022, 16:33 WIB
Ilustrasi layanan 2G, 3G, hingga 4G,

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) beberapa waktu meminta operator seluler untuk mulai menghentikan layanan internet 3G.

Pasalnya dengan penghapusan 3G, pemerintah dan operator dapat menerapkan teknologi-teknologi jaringan terbaru guna mendorong percepatan transformasi digital.

Upaya Kemkominfo untuk menghentikan layanan internet 3G ini mendapatkan dukungan dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

Sekjen ATSI Marwan O. Baasir, mengatakan seluruh operator anggota ATSI mendukung upaya pemerintah mempercepat transformasi digital sebagai salah satu strategi memulihkan ekonomi negara pasca pandemi Covid-19.

"Kami (operator di Indonesia) terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di seluruh dunia. Kami juga mendukung wacara penghapusan 3G, dengan demikian spektrum frekuensi 2.100 MHz (yang kini dipakai untuk menggelar 3G), bisa dioptimalkan operator untuk 4G dan 5G yang lebih efisien dari berbagai aspek," tutur Marwan, dalam diskusi Forum Indotelko, Rabu (16/3/2022).

ATSI mencatat, jumlah trafik penggunaan 3G di Indonesia kini kurang dari 10 persen dari total lalu lintas data seluruh operator.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


4G Lebih Bermanfaat

Optimalisasi jaringan 4G Telkomsel di Kawasan Sirkuit Mandalika (Foto: Telkomsel).

Marwan menyebut, saat ini masyarakat lebih banyak yang merasakan manfaat penggunaan 4G, pasalnya layanan 4G bisa menyediakan akses internet lebih cepat.

Dengan begitu, masyarakat bisa lebih nyaman dan mudah dalam mengadopsi layanan dan platform digital.

Senada, Direktur Network Telkomsel Nugroho, menjelaskan makin tinggi teknologi jaringan seluler yang digunakan konsumen, makin banyak layanan telekomunikasi yang bisa dinikmati.

Oleh karenanya, menurut Nugroho, operator sudah tidak perlu menyediakan seluruh layanan generasi 3G bagi pelanggannya dan lebih fokus ke penyediaan teknologi jaringan terkini.

"Alasannya, pertama kita tentu sudah tidak nyaman menonton video di YouTube kalau kecepatan internetnya terbatas. Kedua, ada duplikasi layanan 3G yang sebenarnya bisa dilakukan menggunakan 2G," katanya.

 


Alasan Lainnya

Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Alasan ketiga, keterbatasan spektrum dari pemerintah. Spektrum yang dipakai untuk menggelar layanan 3G, menurut Nugroho, bisa lebih optimal jika dimanfaatkan untuk menggelar 4G dan 5G.

Telkomsel sendiri menargetkan penghentian layanan 3G paling lambat akhir 2022. Seiring dengan penghapusan 3G, Telkomsel mengajak masyarakat tidak khawatir, sebab penghentian layanan 3G tidak berdampak ke pelanggan. Justru dengan penghentian 3G, Telkomsel bisa lebih fokus migrasi ke 4G dan 5G.

"Kami intensif melakukan komunikasi ke pelanggan, termasuk melakukan penggantian SIM card pelanggan, sehingga bisa memakai 4G dan 5G," ucapnya.

(Tin/Isk)


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya