Mengintip Ekspansi BNBR di Kendaraan Listrik

CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, inisiatif ini muncul lantaran transportasi menjadi salah satu penyumbang karbon terbesar

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Mar 2022, 21:43 WIB
Penumpang menaiki bus listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Layanan uji coba bus listrik Transjakarta berpelanggan rute Blok M-Balai Kota beroperasi lebih awal mulai pukul 05.00-21.30 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta -  PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) kian mantap garap kendaraan umum berbasis listrik.

Direktur Utama dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, inisiatif ini muncul lantaran transportasi menjadi salah satu penyumbang karbon terbesar di Indonesia khususnya. Sehingga ada kendaraan ramah lingkungan atau berbasis listrik, dapat mengurangi karbon yang dihasilkan dari transportasi.

"Sebenarnya sangat jelas bagi kita untuk memulai di transportasi umum karena transportasi menyumbang sekitar 26 emisi karbon di negara kita khususnya di Jakarta," kata Anindya, begitu akrab disapa dalam webinar The Future of Mobility in a Net-Zero World, Rabu (16/3/2022).

VKTR (dibaca ‘Vektor’) adalah entitas baru yang bergerak di bidang pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

VKTR merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif. Belum lama ini, sebanyak 30 unit bus bertenaga listrik diluncurkan oleh PT Transjakarta pada hari ini.

Bus listrik tersebut dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti, dan dihadirkan atas kerja sama antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dengan BYD Auto, Tiongkok.

"VCTR tentu mendukung ambisi pemerintah Indonesia untuk menjadi pemain dalam hal ini (net zero carbon)," ujar dia.

Anindya menilai, semua orang tahu Indonesia memiliki sumber daya nikel yang melimpah dan sumber daya lainnya yang dapat menjadi bahan untuk baterai. Namun, perusahan berpikir untuk juga berkontribusi dalam inisiatif tersebut dan bekerja sama dengan negara lain.

"Karena pada akhirnya, saya kira kita hidup di planet yang sama. Jadi, Anda tahu memastikan bahwa elektrifikasi ini dilakukan dengan cara yang benar, dengan cara ESG," kata Anindya.

Sebelumnya, Anindya juga sempat mengisyaratkan untuk mencatatkan saham VKTR di bursa. Secara umum, keberadaan bus listrik ini diharapkan dapat menambah pendapatan Perseroan. Namun, jika performance-nya secara konsisten bertumbuh, Anin tak menutup kemungkinan untuk mengantar lini bisnis ini melantai di Bursa.

"Mudah-mudahan kalau performance kami baik, dan VKTR akan jadi salah satu andalan kami ke depan untuk unlocking the potential, tapi bukan di 2022,” kata Anindya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


BNBR Siap Kirim 30 Bus Listrik untuk Transjakarta

Bus listrik Transjakarta menunggu penumpang di Terminal Blok M, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Uji coba bus listrik Transjakarta dilakukan seiring pemberlakuan PPKM Level 1 di Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan serta menunjukkan sertifikat vaksinasi COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) siap kirim 30 unit bus listrik untuk Transjakarta. Direktur Utama dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, unit itu akan direalisasikan oleh PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts.

"Kita mulai mendapat order dan InsyaAllah minggu depan bisa diresmikan 30 bus listrik di Transjakarta," ungkap Anin dalam dalam Press Conference Kerjasama Strategis Untuk Negeri Menuju Industrialisasi Bus Listrik, Kamis, 17 Februari 2022.

VKTR merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif.

Pada Kamis, 17 Februari 2022, VKTR juga resmi menandatangani kerja sama dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti untuk pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.

"Sebelum ini, kami telah bermitra dengan BYD Auto dari Tiongkok. Mereka memang telah menjadi mitra penyedia teknologi bagi Bakrie Autoparts sejak 2018 lalu. Kemitraan inilah yang dilanjutkan oleh VKTR yang mengembangkan segmen EV heavy mobility (kendaraan listrik mobilitas tinggi), dan dimulai dengan bus listrik,” kata Anin.

Ia pun meyakini kerja sama baru yang kini dirintis bersama Tri Sakti akan memperkuat upaya pengembangan cikal-bakal ekosistem kendaraan listrik tanah air.

Sebelumnya, Anin juga sempat mengisyaratkan untuk mencatatkan saham VKTR di bursa. Secara umum, keberadaan bus listrik ini diharapkan dapat menambah pendapatan Perseroan.

Namun, jika performancenya secara konsisten bertumbuh, Anin tak menutup kemungkinan untuk mengantar lini bisnis ini melantai di Bursa.

"Mudah-mudahan kalau performance kami baik, dan VKTR akan jadi salah satu andalan kami ke depan untuk unlocking the potential, tapi bukan di 2022,” ujar Anin.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya