Harga Kripto Hari Ini 17 Maret 2022: Bitcoin dkk Serentak Menguat

Harga Bitcoin dan jajaran kripto teratas lainnya terpantau serentak menguat dalam 24 jam terakhir.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Mar 2022, 06:19 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat mengalami pergerakan harga yang serentak, Kamis pagi (17/3/2022). Seluruh kripto yang sebelumnya masih melemah, pagi ini berhasil menguat.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat sebesar 3,69 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, bitcoin melemah  2,02  persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 41.070,84 per koin atau setara Rp 585,7 juta (asumsi kurs Rp 14.262 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar juga masih menguat. Dalam 24 jam terakhir, ETH naik sebesar 4,98 persen dan 1,54 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.756,22 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini juga masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat  sebesar 3,14 persen. Namun dalam sepekan, masih tergelincir 2,07 persen. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 383,89 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih naik dalam satu hari terakhir sebesar 3,10 persen, tetapi masih melemah 1,80 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8285 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) masih perkasa dengan menguat satu hari terakhir sebesar 2,51 persen. Namun harus melemah 1,87 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 85,96 per koin.

XRP pada hari sebelumnya melemah, kini berangsur pulih sebesar 2,56 persen dalam satu hari terakhir dan 2,97 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,787 per koin. 

Terra (LUNA) berhasil masuk ke zona hijau dalam 24 jam dengan menguat 0,23 persen, tetapi masih melemah 10,61 persen dalam sepekan. Saat ini LUNA dihargai USD 88,90 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya sama-sama menguat. Keduanya masing-masing menguat 0,01 persen dan 0,04 persen. Dengan begitu, USDT berada di level USD 1,00. Sedangkan USDC harganya masih berada di level 0,9998.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sentimen The Fed Bayangi Pasar Kripto

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, pekan ketiga Maret 2022 bisa menjadi momen yang krusial bagi pasar kripto. Hal tersebut terjadi karena The Fed kemungkinan besar akan mengumumkan keputusan kenaikan suku bunga acuan, pada Kamis, 17 Maret 2022.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan saat ini posisi pasar kripto memang sedang perlahan tumbuh untuk lepas dari sentimen negatif akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, tetapi ke depannya bisa dihantam kembali oleh keputusan kenaikan suku bunga acuan The Fed.

"Rencananya, The Fed akan mengerek suku bunga acuannya untuk pertama kalinya tahun ini pada rapat yang digelar Kamis, 17 Maret mendatang. Alhasil, market kripto masih labil, akibat aksi pelaku pasar yang masih wait and see. Namun, nampaknya pelaku pasar sudah keburu cemas dengan kenaikan yang bakal terlalu agresif," kata Afid, dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Maret 2022.

Sikap wait and see tercermin di dalam rendahnya volume perdagangan aset kripto dalam sepekan terakhir. Data dari Coindesk menunjukkan volume trading Bitcoin di berbagai platform exchange kemarin mencapai level terendahnya sejak 19 Februari.

Afid menduga sikap itu membuat investor buru-buru menjauh dari pasar kripto dan bergerak menuju aset yang lebih aman sebagai bentuk perlindungan. 

Aksi panic selling juga diduga membuat pasar kripto bisa terjerumus ke situasi bear market dalam jangka waktu sementara.

Di sisi lain, sentimen positif yang sedikit bisa menggerakan pasar kripto adalah dampak dari cuitan Elon Musk yang mengaku punya Bitcoin, Ethereum dan Dogecoin dalam portofolio aset kriptonya. Pria terkaya nomor dua di dunia itu, bahkan mengklaim tidak akan menjualnya, meski inflasi besar terjadi.

Sejauh ini, Afid menjelaskan pasar kripto kemungkinan akan stabil selama belum ada sentimen yang dapat besar mempengaruhi pasar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya