Pantau Saham Pilihan Ini saat IHSG Berpotensi Melambung

Analis menilai kenaikan suku bunga the Fed 25 basis poin untuk sementara waktu melegakan pelaku pasar di wall street sehingga berdampak ke IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mar 2022, 08:16 WIB
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (17/3/2022). Kenaikan wall street setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga akan menjadi sentimen positif.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga 25 basis poin menajdi 0,5 persen. The Fed juga akan menaikkan agresif suku bunga 25 basis poin setiap enam kali pertemuan. Edwin mengatakan, hal itu berarti suku bunga acuan the Fed akan naik menjadi 1,75 persen-2 persen hingga akhir 2022. The Fed kembali akan melanjutkan kenaikan suku bunga pada 2023 menjadi 2,8 persen.

Edwin menilai kenaikan suku bunga the Fed 25 basis poin untuk sementara waktu melegakan pelaku pasar di wall street sehingga mendorong kenaikan indeks Dow Jones 1,55 persen.

"Naiknya indeks Dow Jones jika dikombinasikan dengan kenaikan EIDO sebesar 2,35 persen berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan kembali IHSG dalam perdagangan Kamis pekan ini,” kata Edwin.

Di sisi lain, Edwin menilai, investor perlu kembali waspada dan berhati-hati seiring harga saham komoditas yang melemah. Harga batu bara turun 15,97 persen nikel susut 5,47 persen di tengah kembali naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun setelah kenaikan suku bunga oleh the Fed.

Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisarna 6.932-7.022 pada Kamis pekan ini.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG menunjukkan sedang berusaha cetak rekor all time high kembali. Ia menilai peluang kenaikan jangka pendek masih cukup besar yang ditunjang rilis data ekonomi tingkat suku bunga yang disinyalir masih berada dalam kondisi stabil. William menilai, hal itu dapat memberi sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.

“Selain itu arus deras capital inflow secara year to date yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” kata dia.

William prediksi, IHSG berada di kisaran 6.823-6.996.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham Pilihan

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Sementara itu, Edwin memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Kemudian saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya