Deretan Hal yang Perlu Diketahui Tentang Deltacorn, Varian Covid-19 Terbaru

Kombinasi varian delta dan omicron, deltacron, demikian sebutannya, telah dilaporkan ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat.

oleh Camelia diperbarui 17 Mar 2022, 12:10 WIB
Muncul varian baru Covid-19 Deltacron, seberapa bahayakah? (pexels/edward jenner).

Liputan6.com, Jakarta Di saat kasus Covid-19 kian melandai di beberapa negara, para peneliti justru mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi varian baru dari virus tersebut. Kombinasi varian delta dan omicron, deltacron, demikian sebutannya, telah dilaporkan ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat, meskipun para peneliti masih mempelajarinya.

Deltacron adalah virus rekombinan, mutasi virus yang dibuat ketika DNA dari dua galur bergabung. Dalam hal ini deltacron memiliki materi genetik dari varian delta dan omicron. 

Ini pertama kali diidentifikasi di Prancis pada Januari dan sejak itu telah dilaporkan dalam beberapa kasus di Eropa dan Amerika Serikat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Apakah deltacron lebih menular daripada varian lainnya?

Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Dilansir dari inquirer, pada 9 Maret lalu, WHO telah melabeli deltacron sebagai varian yang sedang dalam pemantauan, yang berarti dapat menimbulkan risiko di masa depan, tetapi bukti dampaknya masih tidak jelas. Statusnya dapat berubah saat para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentangnya. 

"Varian dalam pemantauan" adalah yang terendah dari tiga kategori varian COVID-19 yang dilacak WHO. Deltacron dapat ditingkatkan ke varian yang menarik jika terbukti sangat menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, dan menunjukkan penyebaran komunitas yang signifikan. 

Delta dan omicron, varian yang paling umum, termasuk dalam kategori tertinggi atau masuk ke varian yang menjadi perhatian.

Apakah itu akan naik level seperti omicron, kami tidak tahu,” kata Reynold Panattieri, wakil rektor untuk kedokteran translasi dan sains di Universitas Rutgers.


Apakah deltacron menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lainnya?

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Hal ini belum diketahui dengan pasti. Dengan hanya beberapa lusin kasus yang dilaporkan, para peneliti masih mempelajari deltatron. Tapi karena itu adalah mutasi delta dan omicron, dokter berharap itu akan berperilaku serupa.


Akankah ada gelombang rawat inap akibat deltacron?

Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Hal tersebut mungkin saja terjadi. Apakah rawat inap mulai meningkat lagi di AS, seperti yang terjadi di beberapa bagian Eropa, akan tergantung pada tingkat keparahan varian baru dan tindakan pencegahan apa yang terus dilakukan orang.

Tak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak mengenakan masker di dalam ruangan, dapat menempatkan orang pada risiko yang lebih besar untuk tertular varian baru.


Apa saja gejala deltacron?

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Para ilmuwan masih mempelajari tentang deltacron tetapi mengira gejalanya mirip dengan omicron dan delta. Gejala umum COVID-19 termasuk demam, batuk, kesulitan bernapas, kelelahan, sakit kepala, kehilangan rasa atau penciuman, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat.


Apakah vaksin COVID-19 dapat melindungi diri dari deltacron?

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Tidak jelas persis seberapa baik vaksin bekerja melawan deltacron, tetapi para peneliti berharap vaksin akan melindungi diri dengan baik terhadap deltacron seperti yang mereka lakukan terhadap varian lain. 

Saat varian baru bermutasi, mereka lebih mampu menginfeksi bahkan orang yang divaksinasi, tetapi orang yang telah divaksinasi penuh dan booster mengalami penyakit yang lebih ringan dan lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit atau meninggal karena virus, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.  

Pfizer baru-baru ini mengatakan dosis keempat dari vaksinnya atau booster kedua setelah dua dosis rejimen utama akan meningkatkan perlindungan terhadap varian yang beredar saat ini dan varian yang akan datang.

 


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya