Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi menguat usai bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.
Rupiah bergerak menguat 24 poin atau 0,17 persen ke posisi 14.288 per dolar AS dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.312 per dolar AS.
Advertisement
"Sesuai perkiraan, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan efeknya semalam bukannya membuat kenaikan, malah membuat sejumlah pelaku pasar relatif melakukan aksi ambil untung sehingga membuat nilai USD terkoreksi," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/3/2022).
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase seperti yang diperkirakan dan memproyeksikan kebijakan suku bunganya akan mencapai kisaran 1,75 persen hingga 2 persen pada akhir tahun ini dan 2,8 persen tahun depan.
Imbal Hasil Obligasi
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai 2,2 persen dan imbal hasil obligasi dua tahun naik menjadi 1 persen.
"Untuk range bawah rupiah masih di areal Rp14.260, sehingga masih ada ruang bagi rupiah untuk menguat, namun yang perlu diwaspadai adalah sejumlah pejabat The Fed mulai terpecah terkait seberapa agresif the Fed tahun ini," ujar Nikolas.
Menurut Nikolas, hal tersebut perlu diperhatikan karena dapat memberikan dukungan pada dolar AS dan memberikan tekanan pada rupiah.
Advertisement