Liputan6.com, Jakarta Nyeri otot bisa jadi hal yang begitu mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi bila terjadi dalam kurun waktu yang panjang dan berulang.
Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dr Saad Budiyono mengungkapkan bahwa munculnya nyeri bisa terjadi pada banyak tempat seperti pinggang, lutut, leher, kepala, kaki, maupun engkel kaki.
Advertisement
Penyebab nyeri otot pun sebenarnya begitu beragam. Namun yang paling umum adalah ketika simpul saraf mengenai saraf nyeri itu sendiri.
"Penyebab nyeri secara umum itu banyak. Pertama, perasa nyeri atau adanya suatu simpul saraf yang mengenai saraf nyeri," ujar Saad dalam acara OMRON Virtual Media Briefing, Kamis (17/3/2022).
Sedangkan penyebab lainnya yang biasanya menjadi biang kerok dari nyeri otot juga bisa dibagi menjadi dua kategori yakni dari dalam dan luar.
"Penyebab dari luar bisa dari trauma (ada benturan atau cedera), kalau dari dalam bisa karena infeksi atau inflamasi," kata Saad.
"Nyeri juga bisa karena kram otot yang disebabkan oleh kerusakan-kerusakan jaringan," tambahnya.
Namun untuk kategori lansia, Saad menjelaskan, nyeri sendi biasanya disebabkan oleh metabolisme atau sendi otot mulai mengalami dehidrasi.
Pengobatan dari rumah
Dalam kesempatan tersebut, Saad mengungkapkan bahwa penanganan nyeri otot dapat dilakukan dengan berbagai tipe. Seperti dengan farmakologi atau obat.
Maupun dengan menggunakan alat fisioterapi seperti Omron TENS. Omron TENS sendiri merupakan sebuah alat terapi fisioterapi untuk meredakan nyeri yang bisa ditempelkan di area-area tertentu.
"Omron TENS, suatu alat yang bekerja dengan triple action. Dia bekerja memblok nyeri itu sendiri di saraf ringan melalui reseptor atau dengan melepaskan zat-zat kimia seperti endorfin dan serotonin," ujar Saad.
Marketing Manager Omron Healthcare Indonesia, Herry Hendrayadi menjelaskan bahwa Omron TENS juga tersedia dalam dua tipe yang bisa digunakan untuk sehari-hari di rumah secara mandiri.
"Kita punya dua tipe yang bisa digunakan sehari-hari untuk nyeri ringan sampai sedang --- karena pekerjaan, WFH, posisi duduk yang salah dan segala macam," kata Herry.
Advertisement