Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan tidak ingin buru-buru pemilu. Mardani menegaskan penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah ditetap sesuai jadwal.
Anggota Komisi II DPR RI ini menilai, pihak yang ingin menunda pemilu justru tidak paham aturan.
Advertisement
"Tidak ada yang terburu-buru. Semua sudah ada jadwalnya dan semua ada aturannya," ujar Mardani kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
"Justru yang ingin memajukan atau menunda tidak paham aturan. Kita bangsa besar mesti disiplin dengan aturan yang akan membawa kita pada kemajuan kualitas berdemokrasi," tegasnya.
Mardani menuturkan, tidak ada pertimbangan kuat untuk menunda pemilu. Dibandingkan dengan Pilkada 2020 yang digelar di tengah puncak pandemi saja bisa digelar dengan baik.
"Sampai saat ini tidak ada pertimbangan kuat utk menunda Pemilu. Saat di masa Pandemi puncak kemarin saja kita sukses melaksanakan Pilkada serentak tahun 2020. Dan angka partisipasi tinggi dan tidak jadi klaster Covid-19. Jadi tidak ada alasan logis penundaan," tegasnya.
Bila alasan polarisasi masyarakat yang disampaikan Luhut, menurut Mardani tidak akan selesai hanya dengan menunda pemilu. Caranya tidak ada polarisasi dengan dua calon presiden saja yang bertarung di Pemilu 2024.
"Jika alasannya polarisasi, hal tersebut tidak selesai dengan penundaan. Tapi dengan demokrasi yang lebih berkompetisi, yakni tidak hanya dua pasang calon dan presidential threshold diturunkan," jelas Mardani.
"PKS tegas menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan minta semua pihak menyiapkan diri dan mengawal dengan seksama pelaksanaan Pemilu 2024," tutupnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernyataan Luhut
Diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara. Ia menyampaikan pandangannya soal mencuatnya desakan penundaan Pemilu 2024.
"Kalau saya hanya melihat di bawah sudah sampaikan. Kok banyak rakyat tuh nanya yang saya tangkap nih ya. Boleh bener, boleh enggak bener. Sekarang kita tenang-tenang kok," kata Luhut kepada wartawan, Selasa (15/3).
Ia melanjutkan, alasan kedua desakan soal penundaan Pemilu 2024 mencuat adalah terkait anggaran. Seperti diketahui, pelaksanaan Pemilu 2024 secara serentak membutuhkan anggaran tak sedikit. Padahal, saat ini perekonomian nasional sedang mengalami kontraksi akibat hantaman Pandemi Covid-19.
"Kedua kenapa duit segitu besar mengenai Pilpres mau dihabisin sekarang. Mbok nanti kita masih sibuk dengan covid, keadaan masih begini. Dan seterusnya-seterusnya. Itu pertanyaan," katanya.
"Kenapa mesti kita buru-buru? Kami capek dengan istilah kadrun, lawan kadrun. Apa istilahnya itulah. Kita mau damai. Itu aja sebenarnya. Nah itukan berproses, kalau nanti proses jalan sampai ke DPR ya bagus, kalau DPR enggak setuju ya berhenti," tuturnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement