Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pembubaran BUMN akan terus berlanjut. Menyusul tiga perusahaan yang baru saja dibubarkan olehnya.
Dari rencana semula tujuh perusahaan pelat merah yang akan dibubarkan, baru tiga diputus dibubarkan. Sisanya, termasuk PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Istaka Karya akan menyusul dibubarkan.
Advertisement
Saat ini, Menteri Erick menyebut, kedua perusahaan itu masih dalam tahap proses pembubaran BUMN. Diketahui, keduanya masih terikat dengan proses pengadilan atau homologasi.
“Jadi yang empat (perusahaan), intinya Pak Yadi (Perusahaan Pengelola Aset), masih ada proses, apalagi seperti Merpati dan Istaka itu ada proses daripada homologasi,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (17/3/2022).
“Yang dua, hanya proses administrasi mestinya,” imbuh dia.
Diketahui, Erick membubarkan PT Industri Sandang Nusantara, PT Industri Gelas atau Iglas, dan PT Kertas Kraft Aceh. Alasannya, ketiga perusahaan ini telah lama tidak beroperasi sejak lama.
Sementara, sisa empat perusahaan yang akan dibubarkan dalam waktu dekat yakni PT Merpati Nusantara Airlines, PT Istaka Karya, PT Kertas Leces, dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset, Yadi Jaya Ruchandi menegaskan Merpati dan Istaka masih harus mengikuti proses pengadilan.
“Ada jalurnya yang mengatur itu, ujungnya akan dibubarkan BUMN tersebut,” katanya.
Informasi, Kementerian BUMN tengah menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah Pembubaran yang rencananya akan terbit pada Juni 2022 mendatang. Ini sebagai landasan untuk memudahkan pembubaran sejumlah perusahaan yang dinilai tidak memiliki kinerja bagus.
Bubarkan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir membubarkan tiga perusahaan yang sudah sejak lama tidak beroperasi. Ini merupakan bagian dari transformasi BUMN yang dilakukan selama ia menjabat.
Tiga perusahaan yang dibubarkannya yakni PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas.
“Pada kesempatan hari ini, ada tiga perusahan yang akan dilakukan segera (pembubaran) dan menyusul perusahaan lainnya dibawah Danareksa dan PPA (Perusahaan Pengelola Aset) yang bisa dikonsolidasikan atau dikurangi jumlahnya,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Ia menyebutkan ini bagian dari pembubaran tujuh perusahaan yang direncanakan diambil tindakan. Ia pun menyebut tiga perusahaan yang dibubarkannya ini telah sejak lama tidak beroperasi.
Rinciannya, PT Kertas Kraft Aceh telah berhenti beroperasi sejak 2008, lalu PT Industri Gelas sudah tak beroperasi sejak 2015, serta PT Industri Sandang Nusantara tak beroperasi sejak 2018.
Advertisement