Gokil, Mendag Prediksi Untung Mafia Minyak Goreng Bisa Rp 9 Miliar

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, mengatakan terdapat mafia-mafia dibalik kosongnya minyak goreng di pasaran

oleh Tira Santia diperbarui 17 Mar 2022, 19:40 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melambaikan tangan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/3/2022). Dalam rapat tersebut Muhammad Lutfi menyampaikan penjelasan terkait minyak goreng serta dihapusnya Harga Eceran Tertinggi (HET). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, mengatakan terdapat mafia-mafia dibalik kosongnya minyak goreng di pasaran. Karena sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menggelontorkan jutaan liter minyak goreng. Namun, nyatanya dilapangan tidak sampai ke tangan masyarakat.

Mendag menjelaskan secara rinci berdasarkan data yang dimiliki, ada tiga wilayah yang distribusi minyak goreng berlimpah, diantaranya Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Jakarta. Tapi, minyak goreng malah susah didapatkan. Melihat hal itu, Mendag menilai ada yang tidak beres.

"Di Medan mendapatkan 25 juta liter minyak goreng. Rakyat Medan, menurut BPS (Badan Pusat Statistik), jumlahnya 2,5 juta orang. Jadi menurut hitungan, satu orang itu 10 liter. Saya pergi ke pasar  dan supermarket kota Medan, tidak ada minyak goreng," kata Mendag dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022).

Selanjutnya Mendag menambahkan, "Ada 3 juga daerah yang mirip seperti ini. Yaitu, Jawa Timur di mana distribusinya mencapai 91 juta liter, di Jakarta totalnya 85 juta liter dengan 11 juta rakyat, dan di Sumatera Utara distribusinya melimpah. Tapi masalahnya sama, minyak gorengnya hilang," ujar Mendag.

Artinya, dilihat dari data tersebut Mendag Lutfi beserta jajaran berspekulasi ada mafia-mafia nakal yang menyebabkan masalah langkanya minyak goreng di pasaran.

"Jadi, spekulasi kita, ini ada orang-orang yang mendapat, mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Dan 3 kota ini didominasi oleh industri, pelabuhan. Kalau pelabuhannya ini keluar dari pelabuhan rakyat, satu tongkang bisa 1000 ton atau 1 juta liter di kali Rp 7.000-8.000, ini untungnya Rp 8-9 miliar," ungkapnya.

 


Jadi Biang Kerok

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan sidak minyak goreng di ritel modern (dok: Kemendag)

Mendag menduga, tindakan mafia-mafia nakal tersebut, menjadi biang kerok langkanya minyak goreng di beberapa wilayah. Jika terus-menerus seperti itu, Mendag mengaku Kementerian Perdagangan tak sanggup melawan mafia-mafia sendirian.

Pasalnya, Kementerian Perdagangan hanya memiliki 2 pasal untuk menangani hal itu, yakni undang-undang Nomor 7 dan 8. Tetapi cangkokannya itu kurang untuk bisa mendapatkan mafia-mafia dan spekulan-spekulan tersebut.

"Jadi pelajaran yang kami dapat dari sini adalah ketika harga berbeda melawan pasar segitu tinggi, dengan permohonan maaf, Kementerian Perdagangan tidak dapat mengontrol. Karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," pungkas Mendag Lutfi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya