Alkindo Naratama Incar Laba Bersih Tumbuh 40 Persen pada 2022

Pada 2021, Alkindo Naratama membukukan laba bersih sebesar Rp 75,8 miliar, naik sebesar 50 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 50,6 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2022, 21:28 WIB
Pabrik PT Alkindo Naratama Tbk (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) menargetkan laba bersih tumbuh 40 persen pada 2022.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur Alkindo Naratama H. Sutanto melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, ditulis Kamis (17/3/2022).

Pada 2021, Alkindo Naratama membukukan laba bersih sebesar Rp 75,8 miliar, naik sebesar 50 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 50,6 miliar.

Sementara pendapatan 2022 ditargetkan bisa tumbuh sebesar 30 persen dibanding tahun lalu. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,42 triliun.

"Kami optimis dapat mencapai target tersebut, seiring dengan tingginya permintaan  dari bisnis kemasan (packaging) untuk pengiriman industri e-commerce," kata Sutanto.

Target pertumbuhan laba bersih dan pendapatan pada 2022 tersebut relatif lebih rendah dibanding pencapaian pertumbuhan laba bersih dan pendapatan perseroan pada  2021.

Tahun lalu, laba bersih Alkindo naik sebesar 50 persen menjadi sebesar Rp 75,8 miliar dibanding periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 50,6 miliar.  Sementara pendapatan Alkindo naik sebesar 32 persen menjadi sebesar Rp 1,46 triliun pada 2021.

Sutanto berharap tren positif Perseroan dapat terus berlanjut juga di tahun ini dan kedepannya seiring prospek cerah industri kertas daur ulang dan pengemasan di Indonesia. Selain itu peluang yang masih luas juga ada di industri Polimer Berbasis Air.

Sepanjang 2021, bisnis sub-grup Kertas Perseroan menjadi kontributor utama pendapatan Alkindo dengan kontribusi sebesar 65 persen. Sebanyak 38 persen berasal dari ECO Paper dan sebanyak 27 persen dari Alkindo. Sedangkan sub-grup Kimia Perseroan menyumbang sisanya sebesar 35 persen (17 persen Swisstex, 18 persen ALFA).

"Sub-grup Kertas telah mendominasi penjualan bersih Alkindo sejak akuisisi ECO di tahun 2019. Penjualan di tahun 2021 masih didominasi oleh pasar domestik sebesar 95 persen dan sisanya 5 persen untuk pasar ekspor," kata Susanto.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja 2021

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) produksi brown paper dari bahan daur ulang (Dok: Alkindo Naratama)

Sutanto menambahkan pencapaian kinerja Alkindo pada 2021 tersebut tak terlepas dari inovasi dan strateginya untuk mengikuti perubahan tren pasar serta memenuhi kebutuhan industri.

Sejak dua tahun terakhir, Alkindo telah masuk ke industri kemasan makanan (paper box) dan tas berbahan baku kertas (paper bag) untuk mendukung pasar FMCG, food and beverages (F&B) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tumbuh signifikan di masa pandemi.

Dari sub-grup Chemical Alkindo yang terdiri dari PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) dan PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA),  tetap memberi keuntungan dan dukungan positif bagi kinerja Akindo di masa depan.

Apalagi Alkindo telah merampungkan peningkatan kepemilikan saham di kedua anak usaha tersebut dari masing-masing sebesar 51 persen menjadi 99 persen, sehingga tahun ini Alkindo optimistis kontribusi  dari sub-group chemical akan mendorong pertumbuhan kinerjanya lebih baik lagi.

Total penjualan dari anak usaha PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) yang bergerak pada segmen kimia tekstil pada tahun lalu mencapai sebesar Rp243 miliar, atau turun 4 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Sementara penjualan segmen Polimer dari anak usaha PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) mencapai sebesar Rp265,2 miliar atau meningkat sebesar 53 persen YoY.

"Aksi korporasi berupa rights issue yang bertujuan untuk peningkatan investasi dan kepemilikan di sub-grup Kimia Alkindo juga akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerjanya," kata dia.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya