Simak Video Hoaks Terkini Seputar Covid-19

Simak kumpulan video hoaks seputar Covid-19 terkini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Mar 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 yang beredar di media sosial semakin beragam, salah satu yang kerap muncul dengan berbentuk video.Informasi palsu tersebut bisa dengan mudah mengecoh sebab sulit untuk membedakannya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19 dalam bentuk video, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Simak kumpulan video hoaks seputar Covid-19 terkini.

1. Vaksin Covid-19 Meningkatkan Risiko HIV

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV, informasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 4 Maret 2022.

Unggahan klaim vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV tersebut berupa video yang menyatakan vaksin Covid-19 mengandung HIV.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Nah kaann yg punya model2 nyali penakut akibat copat copet, sekrng dah hrus makin takut lagi. Krn khawatir ada virus lain yg msuk kedlm tubuh anda,yaitu HIV. Ayo segera chek

50 juta dos vaksin di Australia dipulangkan kerana mempunyai "positif HIV/FALSE POSITIVE"

Pada tahun 2020 saintis memberi peringatan bahwa beberapa vaksin COVID-19 boleh meningkatkan risiko HIV. Magnitud ini tidak salah!

Sekumpulan saintis telah memberi peringatan kepada kami sejak 2020, bahawa calon vaksin COVID-19 tertentu boleh meningkatkan kepada HIV.

Penyelidik yang sama pada tahun 2007 mengetahui bahawa vaksin HIV eksperimen telah meningkatkan risiko kepada sesetengah orang untuk dijangkiti virus AIDS.

HEADS UP KPD ANDA KRN TV TDK MELAPORKANNYA"

Benarkah klaim vaksin Covid-19 meningkatkan risiko HIV? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

2. Favipiravir Bikin Kuku Menyala Ketika Disinar UV

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi kuku penyintas Covid-19 yang mengkonsumsi Favipiravir menyala ketika disinar UV.

Informasi kuku penyintas Covid-19 yang mengkonsumsi Favipiravir akan menyala ketika disinar UV diunggah salah satu akun TikTok.

Video tersebut menampilkan seorang membagikan informasi kuku menyala pada orang yang sedang dan sudah mengkonsumsi obat Covid-19. Selain itu juga menampilkan kuku nampak lebih terang ketika diberi sinar berwarna ungu yang diklaim sebagai sinar UV,

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"kuku ex penyintas covid bisa gini #ceritakuku #samasamabelajar"

Benarkah Informasi kuku yang mengkonsumsi Favipiravir akan menyala ketika disinar UV? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

3. Hasil Alat Tes Covid-19 Sudah Diketahui dengan Sinar Ultraviolet

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 Januari 2022.

Klaim video hasil alat uji Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet menampilkan tiga alat tes Covid-19 yang berfungsi menunjukan garis seorang positif atau negatif Covid-19, pada bagian indikator hasil tersebut disinari dengan sinar ultra violet. Kemudian muncul garus pada indikator.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Owh..! Ternyata begini cara mereka memainkan alat test tersebut! 😵‍💫 Sudah di set dari awal, mana yang positif dan mana yang negatif! Ini hanya bisa dilihat dengan senter duit! 😡"

Benarkah klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya