Liputan6.com, Jakarta Indonesia harus tetap waspada melihat perkembangan kasus COVID-19 di sejumlah negara lain yang ternyata kembali mengalami kenaikan. Sebut saja, Inggris, Jerman, Belanda hingga Korea Selatan.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama membeberkan, data laporan mingguan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tertanggal 15 Maret 2022, kasus baru COVID-19 di dunia yang tadinya terus menurun kembali naik.
Baca Juga
Advertisement
"Sejak akhir Januari 2022, maka pada minggu antara 7 sampai 13 Maret 2022, untuk pertama kalinya naik kembali, sekitar 8 persen lebih tinggi," beber Tjandra melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 18 Maret 2022.
"Fenomena kasus yang turun terus, lalu belakangan naik lagi bukan hanya di dunia secara total, tetapi juga data beberapa negara lain menunjukkan fakta serupa."
Tjandra menyebut, Inggris pada 5 Januari 2022 kasus COVID-19 sebanyak 194.494 orang, berhasil turun jadi 31.885 orang pada 25 Februari 2022, lalu naik tajam menjadi 170.814 orang pada 14 Maret 2022.
Belanda pada 8 Februari 2022 kasusnya 86.527 orang, berhasil diturunkan jadi 27.387 pada 26 Februari 2022, lalu naik lagi sampai ke 69.196 pada 11 Maret 2022. Walaupun, kasus turun lagi sedikit menjadi 60.263 kasus pada 16 Maret 2022.
Selanjutnya, kasus COVID-19 di Jerman, rata-rata per hari dalam seminggu sekitar 10 Februari 2022 berjumlah 192.110, lalu turun curam sekali menjadi 13.739 pada minggu sekitar 2 Maret 2022. Kini, naik lagi jadi 205.571 pada minggu sekitar 16 Maret 2022, bahkan lebih tinggi dari puncak di bulan Februari 2022.
Ada juga Italia yang 1 Januari 2022 kasus COVID-19 sebanyak 220.519 orang, berhasil turun tajam jadi 35.889 orang pada 6 Maret 2022, lalu mulai naik pada 16 Maret 2022 sudah menjadi 74.157 kasus.
COVID-19 Indonesia Menurun tapi Tetap Waspada
Informasi kasus COVID-19 di beberapa negara di dunia yang kembali naik, menurut Tjandra Yoga Aditama, perlu menjadi perhatian Indonesia. Meski kasus COVID-19 nasional turun, Indonesia harus tetap waspada.
"Kasus dunia yang secara keseluruhan yang sudah turun, lalu mulai naik lagi harus jadi perhatian kita juga di Indonesia. Tentu kita bersyukur bahwa kasus kita menurun dari hari ke hari, hanya saja perlu kita sadari jumlah testing juga turun," ujar Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI.
Sebagai gambaran, saat puncak kasus 64.718 pada 16 Februari 2022, maka angka itu berdasarkan jumlah tes PCR 104.855 tes, antigen 243.225 tes serta total pemeriksaan menjadi 348.080.
Sementara itu, data perkembangan COVID-19 per 17 Maret 2022, jumlah kasus harian COVID-19 nasional memang jauh lebih rendah dari 60.000-an dan menjadi 11.512 orang. Namun, jumlah itu dari jumlah tes yang lebih rendah pula, yakni tes PCR 36.007 tes, antigen 88.996, serta total pemeriksaan 125.003 tes.
Advertisement