Hadiri Konferensi Kerja II PGRI, Anies: Pendidikan Strategis Transformasi Masyarakat

Anies menilai, krisis imbas pandemi justru mempercepat perubahan di tengah masyarakat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Mar 2022, 15:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Konferensi Kerja II Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta, Jumat (18/3/2022). Dalam acara itu, Anies menyampaikan peran penting pendidikan dalam mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik.

"Pendidikan adalah sebuah strategi untuk melakukan transformasi masyarakat. Transformasi masyarakat itu dilakukan dengan pendidikan. Sejarah republik ini sudah menunjukkan siapa dididik apa ditentukan akan duduk di mana (menentukan strata sosial)," kata Anies.

Anies mengilustrasikan sebuah mobil yang dinaiki sejumlah penumpang. Di mana dalam mobil itu ada yang duduk di depan, sopir, kondektur, dan penumpang yang duduk di belakang.

"Perbedannya di mana? Datang ke restoran ada yang melayani, ada yang dilayani, perbedaannya di mana? Suku sama, bahasa sama, agama sama, makannya sama, bedanya adalah kesempatan pendidikan," tekan Anies.

Pada kesempatan itu Anies juga menyoroti dampak pandemi bagi perubahan di masyarakat. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, krisis imbas pandemi justru mempercepat perubahan di tengah masyarakat.

"Jadi a crisis is an accelerated change, krisis itu sesungguhnya perubahan yang dipercepat," ujar dia.


Manfaatkan Zoom untuk Pendidikan

Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Anies mencontohkan penggunaan aplikasi Zoom dalam pembelajaran selama pandemi Covid-19. Padahal aplikasi itu sudah ada sejak sebelum pandemi melanda dunia. Namun baru santer digunakan kala pembelajaran di kelas sulit dilakukan.

"Alatnya sama, ada di komputer kita dari dahulu tapi enggak pernah kita pakai, namanya Zoom, betul tidak? Habis itu kita pakai terus bukan? Rapat bisa pakai Zoom, kemudian mengajar juga menggunakan alat itu," katanya.

"Dan mendadak kita harus belajar buat kelas hybrid," sambungnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya