Erick Thohir Ungkap Banyak Startup Asing Berkedok Anak Bangsa

Erick menyebut, kehadiran Merah Putih Fund untuk mengamankan pasar nasional yang potensial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2022, 16:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Rapat kerja membahas progres penanganan permasalahan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta progres restrukturisasi BUMN dan Holding BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, pemerintah mendirikan Merah Putih Fund untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah tak ingin potensi yang dimiliki oleh Indonesia justru dimanfaatkan oleh negara lain. 

Erick Thohir bercerita, Merah Putih Fund telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Desember 2021. Merah Putih Fund sendiri merupakan lembaga pelat merah yang difokuskan pada pembiayaan perusahaan rintisan atau startup lokal.

Erick menyebut, kehadiran Merah Putih Fund untuk mengamankan pasar nasional yang potensial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Jangan sampai pasar nasional ini justru dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.

"Kita harus sepakat yang tadi disampaikan, jangan sampai market kita yang besar hanya di pakai oleh pertumbuhan bangsa lain. Tapi market kita yang besar harus dipastikan untuk kesempatan bekerja, kesempatan berusaha untuk bangsa Indonesia. Dan (Merah Putih Fund) mereka akan fokus ke startup lokal," tegasnya dalam Sidang Dewan Pleno HIPMI di Bali, Jumat (18/3/2022).

Erick menyampaikan, saat ini, banyak perusahaan rintisan yang beroperasi berkedok milik warga Indonesia. Padahal, pemiliknya merupakan orang asing.

"Orang Indonesia cuma di tempel. Kita nggak mau. Founder-nya harus orang Indonesia. Perusahaannya harus beroperasi di Indonesia," ucapnya.

Oleh karena itu, pemerintah perlu menyelamatkan pasar Indonesia dari serbuan asing. Antara lain dengan mendirikan Merah Putih Fund untuk membantu pengembangan perusahaan rintisan lokal agar bisa go public dengan melantai di bursa saham.

"Ini intervensi yang kita lakukan supaya kita mengimbangi yang namanya investasi startup oleh asing. Kita tidak anti asing, tetapi yang kita tidak mau dan kita harus sepakat jangan market kita yang besar hanya di pakai oleh pertumbuhan bangsa lain," tandasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Erick Thohir Target RI Punya 25 Unicorn

Menteri BUMN Erick Thohir rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Rapat kerja membahas progres penanganan permasalahan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta progres restrukturisasi BUMN dan Holding BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, jumlah startup dengan status Unicorn di Indonesia dipandang masih sedikit. Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir melihat masih banyak potensi pelaku usaha rintisan untuk bisa mencapai status Unicorn tadi.

“Jumlah unicorn kita pun belum maksimal, masih banyak potensi, prediksi kita 25 unicorn masih possible ini yang kita lihat bahwa itu sejak awal,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (15/12/2021).

Merespons potensi yang ada tersebut, Menteri Erick bakal memfokuskan pengembangan bisnis rintisan dengan basis digital melalui dorongan pembiayaan yang disediakan. langkah ini akan digarap melalui Merah Putih Fund yang akan mendanai sejumlah startup menuju status Unicorn.

“Digital inikan harus lebih lebar, harus, tidak bisa hanya BUMN berpikir sektoral karena itu saya lihat bahwa kekuatan kita apasih di BUMN, kembali di korporasi, maka kita fokus di pendanaannya,” katanya.

Pendanaan akan memfokuskan pada startup dengan status soonicorn yang memiliki potensi namun minim dari segi pendanaan. Maka, Merah Putih Fund akan masuk sebagai investor pendanaan bagi startup tersebut.

“Pendanaannya (Merah Putih Fund) pun kita fokus ke soonicorn yang valuasinya 200 belum jadi unicorn, karena itu yang banyak ini akhirnya punya potensi tetapi juga kalau tidak difunding, dia bsa tak jadi potensi, dan juga padahal si soonicorn ini step awal menuju unicorn,” katanya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya