Tekan Impor, BMKG Gandeng Pabrik Lokal untuk Produksi Massal Alat Operasional

Dwikorita berharap, kerjasama dengan PT Len Industri (Persero) ini dapat menjadikan produk teknologi karya anak bangsa semakin berkibar di level internasional dan melepaskan ketergantungan Indonesia akan produk impor.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2022, 07:23 WIB
BMKG menggandeng PT Len Industri (Persero) untuk Produksi Massal dan Komersialisasi Produk Hasil Rekayasa Peralatan Operasional Utama Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggandeng PT Len Industri (Persero) untuk Produksi Massal dan Komersialisasi Produk Hasil Rekayasa Peralatan Operasional Utama Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Kerja sama dilakukan selama 5 tahun.

"BMKG mendukung penuh instruksi Presiden Jokowi untuk merdeka sepenuhnya dari produk/barang impor. Penandatangan PKS ini tidak lain sebagai wujud upaya utk menegakkan kedaulatan bangsa kita, kedaulatan teknologi kita," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Jumat (22/4/2022).

Dwikorita menerangkan, selama ini BMKG telah membuat berbagai peralatan operasional utama Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Produk-produk tersebut pun telah teruji kemampuan dan kualitasnya serta teregister paten. Hanya, produk buatan BMKG tersebut tidak diproduksi massal dan dikomersialisasikan.

Contohnya Automated Weather Observing System (AWOS) yang pernah dipasang di landasan pacu ke-3 Bandara Soekarno Hatta dan di Yogyakarta Internasional Airport. AWOS tersebut dilengkapi sejumlah sensor seperti sensor suhu dan kelembaban, sensor tekanan, sensor curah hujan, sensor arah dan kecepatan angin, dan sensor radiasi matahari.

"Meski buatan BMKG, tapi sejak dipasang dan sampai hari ini tetap baik-baik saja dan data yang dihasilkan selalu tepat dan akurat," ujarnya.

Sementara itu, produk hasil rekayasa peralatan operasional utama meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang akan diproduksi dan dikomersialisasi bersama PT Len Industri (Persero) ini antara lain, Alat Pengukur Intensitas Getaran Gempa Bumi/Intensity Meter; Sistem Pengamatan Cuaca Otomatis Bandara/Automatic Weather Observation System (AWOS); Sirine Peringatan Dini Tsunami Terintegrasi/Integrated Tsunami Sirene System (ITSS); dan Sistem Pengukur Tinggi Muka Air Laut Otomatis/Automatic Water Level (AWL).


Kurangi Impor

Selanjutnya, Sistem Pemantau Cuaca Maritim Otomatis/Automatic Weather Station (AWS) Maritim; Peralatan Pengambilan Sampel Debu Rekayasa/High Volume Air Sampler (HVAS); Sistem Pengambil Sampel Air Hujan Otomatis Rekayasa/Automatic Rain Water Sampler (ARWS); Sistem Penakar Hujan Otomatis IoT/Automatic Rain Gauge (ARG); dan Instrumen PM2.5 dan PM10 REKAYASA/Particulate Matter (PM) 2.5 dan Particulate Matter (PM)10.

Dwikorita berharap, kerjasama dengan PT Len Industri (Persero) ini dapat menjadikan produk teknologi karya anak bangsa semakin berkibar di level internasional dan melepaskan ketergantungan Indonesia akan produk impor.

"Saya yakin kerjasama ini akan semakin meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Khususnya dalam bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika," pungkasnya. 

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya