Cabai Tak Bakal Langka saat Puasa

Kenaikan harga cabai dalam beberapa waktu terakhir murni akibat faktor cuaca. Sedangkan saat puasa nanti dipastikan pasokan bakal berlimpah.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2022, 22:15 WIB
Pedagang cabai merah merapikan dagangannya di Pasar Jati, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Harga cabai rawit merah di Pasar Jati mengalami kenaikan dari harga normal Rp 35.000 per kilogram, saat ini Rp 55.000 - Rp 60.000 per kilogram. (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan puasa tinggal menghitung hari. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok bahan pangan untuk kebutuhan Ramadan mencukupi termasuk cabai.

"Untuk stok cabai akan cukup hingga puasa dan Idul Fitri," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam webinar ICMI, Jumat (18/3/2022).

Kepastian ketersediaan capai ini karena musim panen raya sejumlah sentra produksi komoditas cabai bertepatan dengan momentum bulan puasa. Adapun sentra produksi yang dimaksud ialah Kediri, Blitar, Tuban, sampai Malang.

"Itu siap panen serempak mulai akhir Maret dan awal April 2022 dengan produksi 60 ton per hari di setiap daerah sentra," tekannya.

Adapun, lanjut Oke, kenaikan harga cabai dalam beberapa waktu terakhir murni akibat faktor cuaca. Yakni, sejumlah sentra produksi dihadapkan pada persoalan curah hujan tinggi yang membuat hasil produksi menurun.

"Namun, diperkirakan pada saat Ramadan pasokan InsyaAllah kembali optimal," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Cabai Meroket Jelang Ramadan

Cabai dijual di Pasar Pos Pengumben, Jakarta, Minggu (6/3/2022). Beberapa harga kebutuhan pokok di Jakarta merangkak naik menjelang bulan puasa atau Ramadhan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid buka suara terkait penyebab mahalnya harga cabai dalam beberapa waktu terakhir. Di Kabupaten Cianjur misalnya, cabai rawit yang sebelumnya Rp40.000, kini menjadi Rp80.000 per kilogram.

Abdul Hamid mengatakan, kenaikan harga cabai dalam beberapa waktu terakhir diakibatkan oleh faktor cuaca. Mengingat, saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia masih dilanda musim penghujan termasuk di daerah sentra produksi cabai.

"Akibatnya mereka tidak bisa panen, Mas. Masih banyak hujan di daerah sentra (produksi)," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Meski begitu, dia memprediksi kenaikan harga komoditas cabai bersifat sementara. Menyusul, sejumlah daerah sentra produksi lainnya akan memasuki musim panen cabai.

"Di perkiraan (sementara). Karena banyak daerah sentra akan panen raya," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya