Studi: Infeksi Omicron Dapat Menyebabkan Penyakit Pernapasan Ini pada Anak-Anak

Infeksi varian Omicron dari virus SARS-CoV-2 dikaitkan dengan penyakit pernapasan umum pada anak kecil, yang dikenal sebagai croup.

oleh Camelia diperbarui 19 Mar 2022, 10:00 WIB
Kasus Covid-19 varian Omicron pada anak meningkat, ketahui gejala khas-nya menurut IDAI. (pexels/andrea piacquadio).

Liputan6.com, Jakarta Infeksi varian Omicron dari virus SARS-CoV-2 dikaitkan dengan penyakit pernapasan umum pada anak kecil, yang dikenal sebagai croup, komplikasi COVID-19 yang sebelumnya tidak diketahui, menurut sebuah penelitian.

Dilansir dari hindustantimes, studi observasional yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Pediatrics, melaporkan ada 75 anak yang datang ke unit gawat darurat Rumah Sakit Anak Boston dengan croup dan COVID-19 dari 1 Maret 2020 hingga 15 Januari 2022.

Para peneliti mencatat bahwa beberapa kasus sangat parah, membutuhkan rawat inap dan lebih banyak dosis obat dibandingkan dengan croup yang disebabkan oleh virus lain, menambahkan bahwa lebih dari 80 persen terjadi selama periode Omicron.

"Ada gambaran yang sangat jelas dari saat Omicron menjadi varian dominan hingga saat kami mulai melihat peningkatan jumlah pasien croup," kata penulis pertama studi Ryan Brewster, dari Boston Children's Hospital dan Boston Medical Center.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyakit pernapasan yang umum terjadi pada bayi dan anak kecil

Seorang anak memeluk ibunya setelah menerima suntikan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak usia 5-11 di Roma, Rabu (16/12/2201). Italia mulai memvaksinasi anak-anak berusia 5-11 tahuns aat pemerintah bersiap menghadapi penyebaran varian omicron selama musim liburan. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Croup yang juga dikenal sebagai laringotraqueitis, adalah penyakit pernapasan yang umum terjadi pada bayi dan anak kecil. Penyakit ini ditandai dengan batuk menggonggong yang khas dan kadang-kadang bising, napas bernada tinggi yang dikenal sebagai stridor. Itu terjadi ketika pilek dan infeksi virus lainnya menyebabkan peradangan dan pembengkakan di sekitar kotak suara, tenggorokan, dan saluran bronkial.


Dapat membahayakan pernapasan

Anak-anak bermain gelembung sabun saat menghabiskan waktu di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam kasus yang parah, termasuk beberapa yang terlihat di Boston Children's, croup dapat membahayakan pernapasan, kata para peneliti Studi sebelumnya tentang COVID-19 pada hewan telah menemukan bahwa varian Omicron memiliki lebih banyak "preferensi" untuk saluran napas bagian atas daripada varian sebelumnya, yang terutama menargetkan saluran pernapasan bagian bawah. Ini mungkin menjelaskan munculnya croup yang tiba-tiba selama gelombang Omicron, kata Brewster.


Perlu dirawat intensif di rumah sakit

Kasus Covid-19 varian Omicron pada anak meningkat, ketahui gejala khas-nya menurut IDAI. (pexels/gustavo fring).

Sebagian besar anak-anak dengan COVID-19 dan croup berusia di bawah 2 tahun, dan 72 persen adalah anak laki-laki. Kecuali satu anak dengan virus flu biasa, semua anak lainnya terinfeksi SARS-CoV-2.

Meskipun tidak ada anak yang meninggal, sembilan dari 75 anak dengan croup terkait COVID-19 (12 persen) perlu dirawat di rumah sakit dan empat di antaranya (44 persen, atau 5 persen dari total) memerlukan perawatan intensif, kata para peneliti. .


Disediakan perawatan untuk kasus-kasus sedang atau berat

Anak-anak mengantre untuk vaksin covid-19 CoronaVac di San Lorenzo, Paraguay, Senin (31/1/2022). Paraguay mulai memvaksinasi anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun pada hari Senin, karena peningkatan tajam infeksi covid-19 yang didorong oleh varian omicron. (NORBERTO DUARTE / AFP)

Sebagai perbandingan, sebelum COVID-19, kurang dari 5 persen anak-anak dengan croup dirawat di rumah sakit, dan di antara mereka, hanya 1 hingga 3 persen yang memerlukan intubasi, kata mereka.

Secara keseluruhan, 97 persen anak-anak diobati dengan deksametason, steroid. Semua dari mereka yang dirawat di rumah sakit menerima perawatan yang disediakan untuk kasus-kasus sedang atau berat, seperti halnya 29 persen anak-anak yang dirawat di UGD.

"Sebagian besar kasus croup dapat dikelola dalam pengaturan rawat jalan dengan deksametason dan perawatan suportif," kata Brewster.

 


Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya