Liputan6.com, Jakarta Dimas Anggara balik ke lokasi syuting, kali ini diarahkan sineas Dyan Sunu Prastowo dalam film Satu Untuk Selamanya. Film ini tayang di platform streaming KlikFilm mulai 18 Maret 2022.
Rupanya ada kisah menarik di balik terpilihnya Dimas Anggara sebagai Alex dalam film yang juga dibintangi Adinda Thomas dan Megan Domani. Ia mengincar naskah ini sejak tahun 2016.
Baca Juga
Advertisement
Ini diungkapkan suami Nadine Chandrawinata dalam konferensi pers virtual yang digelar Jumat (18/3/2022). Semesta mendukung. Naskah buatan Raditya itu akhirnya jatuh ke tangan Dimas Anggara.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejak 2016
“Naskahnya sejak 2016. Ternyata keluar juga dari KlikFilm nama Dimas Anggara, ya sudah memang jodohnya,” beri tahu Dyan Sunu Prastowo kepada kepada Showbiz Liputan6.com.
“Kami diskusi sama KlikFilm, mencari yang memang bisa naik sepeda motor basic-nya supaya enggak ribet. Keluarlah nama Adinda Thomas dan Megan Domani,” sambungnya.
Advertisement
Sahabat dan Keluarga
Cerita ini dibenarkan Dimas Anggara. Seperti cinta pada pandangan pertama, bintang film London Love Story itu jatuh hati saat membaca naskahnya. Ia pun mengejar karakter Alex.
“Cerita film ini bagus. Makanya saya bilang sama Mas Sunu, saya mau main film ini. Tidak banyak film yang menceritakan dalamnya persahabatan dan keluarga,” kata Dimas Anggara.
Proses Singkat
Sementara itu, Adinda Thomas bahagia bisa menyelesaikan syuting film ini. Kali pertama adu akting dengan Megan Domani dan Dimas Anggara, ia menyebut atmosfer syuting sangat positif.
“Kami di sini dengan proses singkat. Sutradara spesifik mengarahkan, memberi banyak gambaran di awal kemudian kami bisa mengeksplorasi karakter dengan bonding yang seru,” urainya.
Advertisement
Tak Ada Antagonis
Banyak yang penasaran apakah Dimas Anggara memerankan karakter protagonis seperti biasanya. Dyan Sunu Prastowo menjelaskan, alur cerita Satu Untuk Selamanya terbilang unik.
“Di film ini enggak ada yang antagonis. Semua karakter memiliki porsi untuk kebutuhan menuju kebaikan. Protagonis semua, namanya juga persahabatan kan,” Sunu mengakhiri.
