Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang akan masuk ke pasar modal Indonesia akan berdampak terhadap indeks sektor saham teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saat ini PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sedang proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Dalam IPO itu, GoTo menawarkan saham sebanyak 48 miliar saham dengan opsi sehingga sebanyak-banyaknya 52 miliar saham seri A dengan nilai nominal Rp 1. Jumlah saham itu 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).
Adapun harga penawaran saham GoTo Rp 316-Rp 346 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diraih sebanyak-banyaknya Rp 15,2 triliun dengan tambahan Rp 2,3 triliun dari greenshoe.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Lalu bagaimana dampak IPO GoTo terhadap indeks sektor saham teknologi di BEI?
Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, pergerakan harga saham GoTo akan pengaruhi indeks sektor saham teknologi. Apalagi kapitalisasi pasar GoTo berpotensi sentuh sekitar Rp 400 triliun. Wawan menilai, posisi GoTo akan seperti PT Astra International Tbk di sektor saham aneka industri yang mencatat kapitalisasi pasar terbesar di sektor saham tersebut.
"(Kapitalisasi pasar) GoTo jumbo Rp 400 triliun. Ini seperti di sektor aneka industri yang memiliki banyak saham tapi (dipengaruhi) Astra International). GoTo seperti itu. Naik turun sektor saham teknologi akan dipengaruhi harga saham GoTo," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (19/3/2022).
Wawan mengatakan, indeks sektor saham teknologi menguat signifikan pada 2021 didorong saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor saham teknologi naik 707,56 persen pada 2021.
"Pada tahun lalu indeks sektor saham teknologi naik gara-gara DCII. Satu saham yang gerakkan salah satu sektor. GoTo akan seperti itu, kalau GoTo naik 10 persen, indeks sektor saham teknologi akan naik 5 persen," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IPO GoTo
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 52 miliar saham seri A dengan nilai nominal Rp 1 per saham dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus perseroan, Selasa (15/3/2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menawarkan saham itu setara 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran saham perdana di kisaran Rp 316-Rp 346 per saham. Jumlah dana IPO yang akan didapat maksimal Rp 17,99 triliun.
Dengan target perolehan dana tersebut, IPO GoTo termasuk terbesar di BEI. Sebelumnya pada 2021, pasar modal Indonesia mencatatkan nilai dana IPO terbesar dari PT Bukalapak.com Tbk sebesar Rp 21,9 triliun dan PT Daya mitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel sebesar Rp 18,79 triliun.
Dalam rangka IPO, GoTo juga berencana untuk melakukan stabilisasi harga dengan menerapkan opsi penjatahan lebih yang bukan merupakan bagian dari penyesuaian kelebihan pemesanan saham penjatahan terpusat. Hal ini sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 41/2020 dan SEOJK Nomor 15/2020.
Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dan melakukan peningkatan penyertaan pada perusahaan anak yang akan digunakan sebagai modal kerja.
GoTo akan alokasikan dana IPO antara lain sekitar 30 persen untuk emiten, 30 persen untuk Tokopedia, sekitar 25 persen untuk PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).
Selanjutnya sekitar 5 persen untuk PT Multifinance Anang Bangsa (MAB) (bagian dari GoFinance), sekitar 5 persen untuk VIDGI SG Ltd (Gojek Singapura), sekitar lima persen untuk Go Viet Ltd (Gojek Vietnam).
Emiten akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd, dan Go Viet Ltd secara bertahap.
Advertisement