Cek Fakta: Benarkah Informasi Pembunuhan Mursal Reporter Pengungkap Skandal Limbah Minyak Goreng? Simak Faktanya

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Mar 2022, 12:40 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi tentang pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng.Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng:

"Innalillahi wa inna illaihi raji’un

Sdr.Mursal (reporter)meninggal terbunuh setelah Memaparkan Limbah Minyak Goreng, ditubuhnya terdapat lebih dari 10 tusukan pisau, kematiannya tragis. Untuk seluruh negeri dia telah berupaya memberikan kontribusi kepada lebih dari satu miliar orang dalam upaya keamanan pangan. Untuk kesehatan kita, dia membayar hidupnya yang masih muda. Yang kita bisa lakukan untuknya adalah Forwarding, mengungkapkan rasa terima kasih.

"Ambil minyak goreng dirumah dan masukan ke dalam kulkas selama 2 jam, jika ada busa putih, itu artinya Minyak Goreng Limbah".

Silakan ungkapkan cinta Anda dan meneruskan informasi ini ke teman dan kerabat.

Seorang Dokter dari PADANG mengatakan, cara termudah untuk mendeteksi apakah itu adalah Minyak Goreng Limbah atau bukan :

"Waktu menumis sayur taruh sedikit bawang putih, bawang putih sangat sensitif terhadap Aflatoksin dan Karsinogenik (penyebab kanker),

kalau bawang putih berubah menjadi merah itu artinya minyak yang dipakai adalah minyak limbah yang mengandung banyak zat karsinogenik (penyebab kanker).Jika minyak yang baik, bawang putih yang sudah ditumis warnanya akan putih.

Dokter menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima info ini dapat diteruskan ke orang lain, tentu minimal satu nyawa akan terselamatkan. Semoga bermanfaat... 🙏"

Benarkah informasi pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng menggunakan Google Search dengan kata kunci 'cooking oil reporter was knifed more than 10'. Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel, salah satunya berjudul "Journalist murdered while covering illegal cooking oil scandal" yang dimuat situs rsf.org, pada 20 September 2011. 

Artikel rsf.org mengulas tentang Li Xiang, seorang reporter Luoyang Television di Luoyang di provinsi timur Henan yang mati akibat ditusuk 10 kali setelah mengungkap skandal minyak goreng ilegal.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "China reporter killed after 'gutter' oil news" yang dimuat situs emirates247.com, pada 22 September 2011.

Situs emirates247.com menyebutkan, seorang jurnalis China yang mengikuti skandal penjualan minyak goreng yang terbuat dari sisa makanan yang diambil dari selokan telah ditikam hingga tewas.

Li Xiang, 30, seorang reporter dari Stasiun Televisi Luoyang di provinsi tengah Henan, ditikam lebih dari 10 kali pada Senin pagi.

Sumber:

https://www.emirates247.com/news/world/china-reporter-killed-after-gutter-oil-news-2011-09-20-1.419585

https://rsf.org/en/news/journalist-murdered-while-covering-illegal-cooking-oil-scandal


Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi pembunuhan reporter bernama Mursal setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng sebagian salah.

Nama reporter yang dibunuh dengan 10 tusukan setelah mengungkap skandal limbah minyak goreng tersebut bukan Marsal tetapi Li Xiang dan terjadi sejak 2011.

banner cek fakta

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya