Curhat Istri yang Bercerai karena Tak Tahan Mantan Suami Suka Pakai Popok Seperti Bayi

Kebiasaan pakai popok hingga dewasa itu awalnya diterima sang istri hingga pernikahan bertahan lima tahun.

oleh Komarudin diperbarui 21 Mar 2022, 03:02 WIB
Ilustrasi popok. (dok. Unsplash.com/@corrynewooten)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan menceritakan tentang mantan suaminya yang mengalami masalah ABDL (Adult Baby Diapers Lover) selama bertahun-tahun. ABDL merupakan keadaan seorang lelaki dewasa yang suka pakai popok dan bertingkah manja seperti bayi.

Berdasarkan unggahan tersebut, awalnya sang istri menerima kondisi suaminya yang sering pakai popok. Namun, persoalan tersebut berlarut-larut hingga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga mereka.

Setelah lima tahun menikah dengan suami pengidap ABDL, sang istri memutuskan bercerai karena mantan suaminya enggan berhubungan badan. Ia bahkan tak bersedia untuk memiliki keturunan.

Perempuan itu sempat menyalahkan orangtua mantan suaminya yang dianggap membiarkan kebiasaan ngompol anaknya saat masih kecil. Namun, seorang terapis okupasi bernama Siti Aisyah Rozalli tak sependapat dengan komentar tersebut.

"Saya membaca komentar di salah satu pengakuan tentang kisah seorang wanita yang pernah menikah dengan lelaki yang mengalami ABDL," kata dia, seperti dilansir dari laman MStar, Sabtu, 19 Maret 2022.

"Bekas suami dia suka pakai popok sampai menikah. Ini masalah mental yang perlu perawatan dari pakar psikiatri. Ada banyak kajian yang membahas masalah ini," imbuh Siti.

 

"Saya tak menafikan ada benda yang tak sepantasnya dipakai lelaki itu. Sebenarnya, ABDL pada anak sesuatu yang normal," tutur Siti. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tak Boleh Dipukul

Ilustrasi popok bayi. (dok. unsplash @zelleduda)

Siti menjelaskan bahwa menghukum anak kecil dengan memukul pakai rotan karena ngompol pada malam hari adalah salah. Tindakan orangtua menghukum anak dengan kekerasan justru hanya menimbulkan stres dalam diri anak.

Anak malah bisa cenderung jadi pembohong karena menyembunyikan masalah yang dialaminya kepada ayah dan ibunya. "Anak bisa jadi membenci ibu ayah. Lebih menakutkan lagi, anak benci pada diri sendiri. Hal itu bisa berisiko menimbulkan masalah kejiwaan pada anak," imbuhnya.

Kencing malam pada anak secara sains disebut Nocturnal Enuresis. Pengidapnya akan buang air kecil tidak terkontrol saat tidur sehingga membutuhkan perawatan berkelanjutan. 

 


Kasih Sayang dan Kesabaran

Ilustrasi popok. (dok. Unsplash.com/@harryjamesgrout)

Anak yang mengalami ABDL perlu dirawat dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Ia menyatakan tidak ada yang tidak buang air kecil di malam hari sesukanya. Tapi, itu berlaku sampai batas usia tertentu. Ia menyarankan agar orangtua menemui dokter anak bila anak mereka masih ngompol di malam hari selepas usia 6 tahun.

"Biarkan dokter memeriksa alasannya. Adanya infeksi pada saluran kemih. Anak itu susah tidur. Anak-anak memiliki trauma yang tidak kita ketahui. Masing-masing memiliki perlakuan yang berbeda," ujar Siti. "Bukan menambah beban pada anak dengan hukuman dan mempermalukannya," dia menambahkan.

 


Beda Pendapat

Begini Cara Memilih Popok Bayi. (Ilustrasi: snugglebugz.ca)

Pendapat Siti Aisyah ini berbeda dengan komentar warganet yang sepakat masalah ini tidak akan muncul jika orangtua tegas terhadap anak yang sering buang air kecil di malam hari sejak kecil. Bahkan, sebagian besar dari mereka beranggapan bahwa kebiasaan ini dapat ditanggulangi dengan menerapkan kekerasan atau mempermalukan anak di hadapan saudara-saudaranya dengan tujuan mendidik.

"Pelajaran moralnya semua berakar pada ibu dan bapak. Sewajarnya anak-anak yang masih ngompol di malam hari dihukum, dirotan, dipermalukan depan saudaranya, disuruh cuci dan jemur kasur sendiri," tulis salah seorang warganet.

Namun, warganet lain mengusulkan solusi yang lebih santun. Ia menuliskan, agar anak dibiasakan tidak banyak minum di malam hari dan buang air kecil dulu sebelum tidur untuk menghindari ngompol. Anak juga dibangunkan malam-malam untuk buang air kecil ke kamar mandi. 

"Jadikan kebiasaan. Bila sudah tua, mengubah kebiasaan itu tak mudah. Nanti di akhirat akan diungkit semua dan semuanya berawal dari ibu dan bapak," imbuh warganet itu.


Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak.

Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya