Serang Masjid di Kanada, Pria Bersenjata Kapak dan Semprotan Beruang Dibekuk Jemaah

Seorang pria memasuki sebuah masjid di Mississauga, Ontario, Kanada, pada Sabtu 19 Maret 2022 pagi waktu setempat. Pelaku menyerang orang-orang yang berkumpul untuk salat subuh.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mar 2022, 09:54 WIB
ilustrasi bendera Kanada. (iStockphoto)

Liputan6.com, Ontario - Seorang pria memasuki sebuah masjid di Mississauga, Ontario, Kanada, pada Sabtu 19 Maret 2022 pagi waktu setempat. Pelaku menyerang orang-orang yang berkumpul untuk salat subuh dengan semprotan beruang, kata Polisi Regional Peel, menambahkan bahwa pria itu juga "mengacungkan kapak."

Polisi dipanggil ke Dar Al-Tawheed Islamic Centre, dekat McAdam Road dan Matheson Boulevard East, sekitar pukul 07.00 pagi.

Mengutip cbc.ca, Minggu (20/3/2022), polisi Peel mengatakan seorang pria berusia 24 tahun telah ditahan, dan penyelidik sedang "mempertimbangkan semua kemungkinan motivasi, termasuk motivasi kebencian." Sanksi sejauh ini belum dikenakan.

Beberapa orang menderita "luka ringan" akibat semprotan beruang, menurut rilis berita polisi Peel.

Polisi mengatakan insiden serangan di masjid itu "tampaknya" terisolasi, tetapi petugas akan tetap berada di daerah itu untuk memberikan dukungan dan jaminan masyarakat.

Sekitar pukul 11.00, imam masjid, Ibrahim Hindy, memposting di Twitter tentang serangan itu.

"Pria itu datang membawa kapak, semprotan merica, dan senjata tajam lainnya," kata Hindy.

"Beberapa jemaah dengan berani berhasil menghentikannya," katanya. "Komunitas kami tidak akan pernah rusak dan kami menolak untuk diintimidasi."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Orang-orang Jelas Sangat Terguncang

Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)

Nadia Hasan, chief operating officer Dewan Nasional Muslim Kanada, mengatakan sekitar 20 orang berada di masjid pada saat itu.

"Sejumlah pria yang ada di sana untuk berdoa menangkap [pria bersenjata] dan mereka menangkapnya sampai polisi datang," katanya.

Hasan mengatakan, masih ada sisa-sisa semprotan beruang di dalam gedung, hingga Sabtu sore masih menyebabkan orang batuk-batuk.

"Orang-orang jelas sangat terguncang dan mulai pulih," katanya.

"Tapi saya pikir sebagian besar, orang-orang masih memproses apa yang terjadi dan mencoba untuk melihat bagaimana mereka dapat memastikan bahwa komunitas mereka tetap aman."

Hasan mengatakan Dar Al-Tawheed Islamic Centre tetap buka pada hari Sabtu dan polisi berada di sana berjaga untuk memastikan bahwa waktu salat lainnya dapat berjalan dengan aman.

Hasan mengatakan masjid menawarkan konseling kesedihan dan dukungan kesehatan mental lainnya untuk membantu mereka yang terkena dampak serangan itu, sementara polisi melanjutkan penyelidikan mereka.

"Mereka tidak tahu apa yang memotivasi orang ini untuk melakukan apa yang dia lakukan, tetapi mereka jelas memiliki banyak pertanyaan tentang, Anda tahu, mengapa ini terjadi, mengapa ini terjadi pada mereka, mengapa komunitas ini khususnya?" kata Hasan.

Imam masjid Hindy mengatakan bahwa Dar Al-Tawheed Islamic Centre akan memberikan komentar lebih lanjut ketika informasi lebih lanjut tersedia tentang serangan itu. Dia mendesak polisi Peel "untuk terus menyelidiki semua sudut."

Hasan menggemakan seruan Hindy, mengatakan kepada CBC News, "Kami menunggu untuk mendengar lebih banyak tentang motivasinya."

 


PM Kanada Mengecam

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan pernyataan pers untuk KTT G7 di Quebec. (Ludovic Marin/AFP)

Perdana Menteri Justin Trudeau juga mentweet Sabtu sore, menggambarkan serangan itu sebagai "sangat mengganggu."

Perdana Menteri Doug Ford mengatakan di Twitter bahwa tidak ada tempat di Ontario untuk "tindakan jahat dan penuh kebencian seperti itu."

Siapa pun yang memiliki informasi tentang serangan itu diminta untuk menghubungi penyelidik.


Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya