Gus Baha Kisahkan Wali yang Mampu Taklukkan Harimau karena Sabar Hadapi Istri Judes

Akhirnya ia sadar bahwa atas kesabarannya menghadapi istri yang judes dan kurang ajar, temannya kini menjadi wali yang memiliki karomah, salah satunya mampu menaklukkan harimau

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2022, 00:00 WIB
KH. Ahmad Bahauddin / Gus Baha (Instagram)

Liputan6.com, Cilacap - KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha membahas jalur kewalian yang dapat dilakukan oleh siapa saja, asal semua syarat terpenuhi.

Mengutip kanal YouTube Konten Aswaja An Nahdliyyah, (Minggu, 20/3/22), dia mengatakan, jalan untuk menjadi wali bisa bermacam-macam.

Hal ini dia ceritakan lantaran menurutnya jalur ini lebih mungkin dilakukan oleh banyak orang. Dalam kisah ini, Gus Baha tidak menyebutkan nama wali tersebut.

“Kalau kisah di ‘Uqudullujain ini ada kisah istri yang judes yang menyebabkan suaminya menjadi wali. Kalian jadi wali itu berat, puasa dalail tidak kuat, wiridan tidak kuat, satu-satunya yang sudah ada kan istri yang judes," kata Gus Baha mengawali ceritanya

“Itu perangkat yang sudah disiapkan Allah Swt. Kamu milih jadi wali apa? Melarat tidak kuat, kaya tidak bisa. Satu-satunya yang tersedia kan hanya istri judes," tambah Gus Baha berkelakar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Ciri Waliyullah dan Kebahagiaan

Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus. (Sumber: Instagram/republik.santri)

Dalam Al Qur’an Surat Yunus ayat 62 dijelaskan bahwa para wali Allah memiliki hati yang teguh sehingga tidak memiliki rasa khawatir dan bersedih hati.

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Dalam ayat selanjutnya, yakni ayat 63 bahwa ciri wali Allah ialah mereka yang senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Beriman dalam makna yang luas berarti meyakini akan keberadaan dan keMahaKuasaan Allah. Sementara takwa diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.”

Berangkat dari hal tersebut, maka Allah memberikan kebahagian baik di dunia maupun di akherat sebagaimana janji Allah Swt yang tertera dalam Surat Yunus ayat 64.

لَهُمُ الْبُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Artinya: “Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.”

 


Menaklukkan Harimau

Anak harimau sumatera ini lahir di kebun binatang tersebut sejak satu bulan (Xinhua/Han Yan)

Pengasuh Pondok Pesantren LP3A Rembang ini melanjutkan ceritanya, suatu ketika ada seseorang yang alim bertamu ke rumah temannya. Namun, temannya ini tidak ada di rumah dan ia pun menanyakan keberadaan suaminya kepada istrinya.

Si Istri tersebut menjawab, “Di hutan, mencari kayu, semoga saja dia di makan macan. Laki-laki tidak berguna,".

Sambil mengelus dada lelaki tersebut menunggu kepulangan temannya. Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya yang ditunggu datang. Orang tersebut melihat temannya pulang dengan berjalan kaki dan di belakangnya ada macan yang mengangkut kayu miliknya.

Akhirnya ia sadar bahwa atas kesabarannya menghadapi istri yang judes dan kurang ajar, temannya kini menjadi wali yang memiliki karomah, salah satunya mampu menaklukkan harimau.

Beberapa bulan kemudian, temannya kembali datang untuk bertamu. Sesampainya di rumah temannya, ia menanyakan perihal temannya. Namun, kali ini yang ia temui bukan istri yang dulu, sebab telah bercerai.

Lalu ia menanyakan keberadaan suaminya dan dijawab lemah lembut dengan penuh kesopanan bahwa suaminya sedang mencari kayu bakar di hutan.

Bukan hanya itu saja, si istri tadi juga meminta doa kepadanya agar suaminya senantiasa diberikan keselamatan dan dihindarkan dari berbagai halangan yang merintang. Singkatnya, perilaku istrinya yang sekarang merupakan sosok istri yang sholihah dan sangat berbakti kepada suaminya.

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya datang juga. Namun kali ini ia datang sendirian memikul kayu bakar. Tidak seperti dahulu dibantu oleh harimau.

Temannya pun kaget melihat karomah temannya telah hilang. Setelah dikonfirmasi perihal tersebut, ia mengaku bahwa karomahnya hilang semenjak mempunyai istri yang solihah dan berbakti. Wallahua'lam.

Penulis: Khazim Mahrur

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya