Liputan6.com, Jakarta - Infrastruktur pengisian baterai menjadi hal yang sangat penting, di tengah perkembangan kendaraan listrik yang semakin masif. Hal tersebut, disadari betul oleh Volvo, yang menyatakan akan bermitra dengan salah satu gerai kopi terbesar, Starbucks.
Dilaporkan Reuters, ditulis Senin (21/3/2022), jenama asal Swedia ini berencana untuk membangun banyak jaringan pengisian kendaraan listrik publik yang bekerjasama dengan Starbucks. Pembangunan fasilitas ini kabarnya akan dimulai pada musim panas 2022.
Advertisement
Volvo mengatakan, instalasi percontohan akan mencakup sebanyak 60 pengisi daya cepat atau chargepoint DC yang terdapat di 15 lokasi gerai Starbucks.
Volvo berencana memasang pengisi baterai kendaraan listrik di setiap 100 mil, dan mengatakan pihaknya memperkirakan pemasangan akan selesai pada akhir 2022. Stasiun pengisian ini dapat digunakan oleh semua pemilik mobil listrik, dengan dikenakan biaya tambahan.
Namun, bagi pemilik mobil listrik Volvo dapat menggunakan fasilitas pengisian ini tanya biaya alias gratis atau dengan harga khusus.
Sementara itu, langkah ini dilakukan ketika pembuat mobil berlomba untuk menyalip penjualan mobil Tesla, dengan contoh Ford Motor Co yang siap meluncurkan tujuh model listrik baru di Eropa.
Volvo Luncurkan Teknologi Baru Isi Daya Mobil Listrik Tanpa Kabel
Produsen mobil asal Swedia ini telah meluncurkan fitur baru untuk mengisi baterai mobil mereka dengan teknologi nirkabel. Dalam informasinya tersebut, Volvo, menjelaskan bahwa mereka telah mengumumkan sedang mengujicoba teknologi tersebut dengan transfer daya lebih dari 40 kW.
Guna memuluskan langkah tersebut, Volvo, tengah menjalani uji coba yang akan berjalan selama 3 tahun dengan memanfaatkan model XC40 Recharge full electric. Mobil ini digunakan oleh perusahaan taksi online, Cabonline, untuk menentukan apakah peluncuran teknologi dalam skala besar layak untuk dilakukan.
Menurut Volvo, pengujian ini juga sebagai uji ketahanan pertama mobil mereka yang telah mengusung listrik penuh dalam skenario yang digunakan untuk kebutuhan komersial.
Dengan adanya teknologi nirkabel ini, maka pemilik mobil hanya perlu memarkirkan kendaraan tanpa harus melakukan penyambungkan plug in pengecasan dari sumber daya ke mobil.
Sistem kerjanya wireless charging ini tentunya mirip dengan yang diterapkan pada smartphone. Di mana, mobil tersebut nantinya akan dibekali dengan komponen yang dapat memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk mentransfer energi dari pengisi daya dari mobil ke perangkat wireless charging ataupun sebaliknya.
Advertisement