Liputan6.com, Jakarta - Mantan pemilik klub sepak bola Chelsea sekaligus miliarder asal Rusia, Roman Abramovich, dikabarkan bakal menghadapi sanksi terbaru dari negara Barat sebagai respon atas invasi di Ukraina.
Sebuah rumah mewah di kawasan Rocky Mountain, yang dimiliki oleh Roman Abramovich kemungkinan akan menjadi salah satu aset pertama yang dibekukan oleh pemerintah Amerika Serikat jika dia disetujui oleh Gedung Putih.
Advertisement
Dilansir dari CNBC International, Senin (21/3/2022) rumah mewah seluas 14.000 kaki persegi di atas lahan seluas 200 hektar itu berlokasi di Snowmass, Colorado, tepat di luar Aspen.
Rumah itu dibelinya pada tahun 2008 seharga USD 36,5 juta atau setara Rp 523,3 miliar (asumsi kurs Rp 14.400).
Namun, bila dijual, nilai rumah tersebut tampaknya akan naik hingga lebih dari USD 50 juta karena harga yang melonjak - menjadikannya rumah termahal kedua yang pernah dijual di daerah Aspen, Colorado, Amerika Serikat.
"Ini adalah properti yang luar biasa, dan sangat langka," kata Riley Warwick, salah satu pendiri Saslove & Warwick, agen properti yang berbasis di Aspen di Douglas Elliman Real Estate.
“Banyak klien saya yang menanyakan hal itu," bebernya.
Adapun kepemilikan rumah Abramovich lainnya di kawasan Snowmass Village, yang dia beli pada tahun 2008 seharga USD 11,8 juta, menurut catatan properti setempat.
Menurut pakar, menjadi target utama pembekuan aset jika Abramovich resmi dijatuhkan sanksi.
Tidak seperti kebanyakan real estat milik oligarki di AS, properti di Snowmass dibeli dan tetap atas nama Abramovich, menurut catatan properti lokal.
Meski Harga Melonjak, Rumah di Aspen Banjir Peminat
Namun, banyak oligarki yang juga mentransfer properti mereka di AS dalam beberapa tahun terakhir kepada kerabat atau rekan.
Oleg Deripaska telah mengalihkan real estat AS miliknya, termasuk dua townhouse di Manhattan dan sebuah rumah di Washington, D.C., kepada kerabatnya. Abramovich mengalihkan kepemilikan tiga townhousenya di Manhattan kepada mantan istrinya, Dasha Zhukova pada 2018.
Jika Abramovich dijatuhkan sanksi, divisi KleptoCapture Task Force di Departemen Kehakiman AS kemungkinan akan dapat membekukan properti itu, tetapi tidak dapat mengambil alih kepemilikannya.
Para ahli sanksi mengatakan satu-satunya cara pemerintah dapat mengambil kepemilikan aset jika pihak yang bersangkutan terbukti melakukan tindakan kriminal di AS.
Sementara itu, wilayah Aspen dini sedang kekurangan rumah untuk dijual, dengan jumlah pembeli yang jauh lebih banyak daripada penjual.
Jumlah rumah siap jual di Aspen pun telah turun 60 persen dari tahun lalu, menurut Douglas Elliman Real Estate.
Padahal, harga jual rata-rata sebuah rumah di Aspen sekarang mencapai rekor USD 13 juta.
"Banyak klien saya menanyakan status rumah (Abramovich), dan apakah sudah dibekukan," kata Warwick.
Sejauh ini belum ada informasi," jelasnya.
Advertisement