Liputan6.com, Jakarta Harga minyak goreng yang kian meroket seolah meresahkan masyarakat khususnya kaum ibu-ibu. Tak sedikit yang lantas rela mengantre panjang demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini rupanya mencuri perhatian Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Megawati pun kemudian mempertanyakan apakah ibu-ibu di Indonesia hanya mengetahui cara memasak dengan menggoreng saja. Pasalnya Megawati menilai ada banyak cara memasak selain menggoreng.
"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?" ujar Megawati dalam webinar bertajuk 'Mencegah Stunting untuk Generasi Emas', Kamis (17/3).
Pernyataannya pun langsung viral dan menjadi perbincangan warganet tanah air. Akibat pernyataan Megawati tersebut, sang anak, Puan Maharani ikut terkena imbasnya. Bagaimana tidak, dia ikut disindir warganet terkait masalah minyak goreng tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banjir Sindiran dari Warganet
Melalui instagramnya, Puan Maharani yang juga merupakan Ketua DPR RI itu kerap membagikan momen saat dirinya menghadiri sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali. Namun, kolom komentarnya justru dibanjiri dengan sindiran terkait pernyataan Megawati tentang cara memasak selain menggoreng.
"Bu Puan, tanyain ke Bu Mega, butuh tutorial martabak telor tanpa minyak goreng. Biar saya gak antre minyak," komentar akun @algraphy.id.
"Mbak Puan sudah Makan Krupuk & Peyek Rebus?" timpal akun @farid.3a.
"Enak banget bakwan kukus," tulis akun @teddy_aoi7.
"Alhamdulillah saya hari ini bisa makan tempe dengan cara direbus," kata pemilik akun @skyyan782.
"Yuk masak ayam rebus, lele rebus, tempe rebus, kerupuk rebus," ujar @fitsih085.
"Menu makan selama di Bali apa aja buk? ada nasi goreng? atau bakso yang bumbu kuahnya ditumis pakai minyak? atau udah request ga ada goreng"an plus kalau tumisan pakai air saja hehe nanya aja, soalnya mamanya tadi bilang direbus aja," tulis @dearicah.
Advertisement
Pernyataan Megawati
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mempertanyakan apakah ibu-ibu di Indonesia hanya mengetahui cara memasak dengan menggoreng saja. Kala itu, Megawati heran menyaksikan ibu-ibu yang berebut saat mengantre membeli minyak goreng di tengah kelangkaan. Megawati berpandangan, ada banyak cara memasak selain menggoreng.
"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?" ujar Megawati dalam webinar "Mencegah Stunting untuk Generasi Emas", Kamis (17/3).
Pernyataan itu pun langsung viral dan mendapat beragam tanggapan dari warganet. Tapi, pernyataan itu bisa dimaknai berbeda oleh Pengamat Sosial dan Ekonomi Anwar Abbas.
"Saya rasa apa yang disampaikan Ibu Megawati tersebut kalau kita tangkap dengan hati yang jernih malah bisa menjadi sebuah senjata yang sangat ampuh," kata Anwar dalam keterangan pers diterima, Minggu (20/3/2022).
Dampak sosial ekonomi dan politik yang positif
Anwar kemudian membedah, hal tersebut. Dia mengurai, pernyataan Megawati bisa menimbulkan dampak sosial ekonomi dan politik yang positif yang luar biasa besar. Sebab, dengan dipilihnya cara-cara komunikasi sosial di antara sesama ibu-ibu tentu akan semakin meningkat untuk mendiskusikan dan menemukan bagaimana cara yang tepat agar masakan yang mereka buat yang tidak memakai minyak goreng.
"Para ibu cari cara bagaimana agar masakannya tersebut tetap enak, bahkan bisa lebih enak dari yang sebelumnya (tanpa minyak goreng)," jelas dia.
Kemudian, sambung Anwar, dari perspektif ekonomi kalau ibu-ibu atau emak-emak tersebut bisa menyajikan makanan yang enak kepada keluarganya tanpa digoreng, maka hal ini tentu akan sangat memukul usaha dari para mafia dan atau para pedagang besar minyak goreng itu sendiri
Advertisement