Banjir Besar di Kutai Timur, Ribuan Warga Terdampak, Petugas Sempat Kewalahan Evakuasi

Dua kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur tergenang banjir.

oleh Abdul Jalil diperbarui 21 Mar 2022, 12:00 WIB
Petugas dari Basarnas mengevakuasi warga akibat ketinggan banjir yang terus meninggi di Kutai Timur. (dok: Basarnas)

Liputan6.com, Kutai Timur - Dua kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur tergenang banjir. Ribuan orang terdampak sehingga terpaksa mengungsi.

Banjir terjadi sejak beberapa hari lalu dan sempat membuat petugas kewalahan untuk mengevakuasi warga. Kecamatan yang terdampak yakni Sanggat Selatan dan Sangatta Utara.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, tercatat ada 366 rumah yang terendam banjir di dua kecamatan itu. Secara kesuluruhan, total 3.973 kepala keluarga atau 16.896 jiwa yang terdampak banjir.

“Kami kirim 2 unit perahu karet dan 4 personel untuk membantu evakuasi di Sangatta. Ketinggian air mencapai 2 meter,” kata Kepala Basarnas Kaltim Melkianus Kotta, Minggu, (20/3/2022).

Berdasarkan data Posko SAR, sudah 440 orang yang dievakuasi Tim SAR. Terbanyak berasal dari kawasan Gang Loa Hitam dan Gang Loa Mali di Sangatta Selatan, yakni sebanyak 300 orang.

Terdapat satu orang meninggal dunia. Korban meninggal setelah terjatuh dari tangga rumah saat banjir melanda.

Simak juga video pilihan berikut


Listrik Padam

Ilustrasi palang sengatan listrik (pixabay)

Banjir di dua kecamatan di Kutai Timur juga merendam sejumlah fasilitas publik seperti pengolahan air bersih dan jaringan instalasi listrik. Akibatnya, sejumlah wilayah terdampak banjir tak dapat terailiri listrik dan air bersih.

Direktur Utama PDAM Kutai Timur, Suparjan menyebut, banjir telah merendam panel intake di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sangatta Selatan. Produksi pun dihentikan demi keselamatan kerja dan peralatan produksi.

"Level air telah melewati ambang batas aman dan telah menyentuh panel listrik intake. Maka IPA unit Sangatta Selatan kami hentikan operasinya pada pukul 00.10 Wita," kata Suparjan.

Di Kecamatan Sangatta Utara, kondisi serupa juga terjadi di IPA Kabo. Akibatnya, instalasi pengolahan air bersih yang melayani hampir seluruh Sangatta Utara berhenti berproduksi.

Di sisi lain, PLN juga memadamkan aliran listrik di sejumlah wilayah. Sebanyak 80 gardu distribusi dipadamkan.

Langkah PLN memang wajar mengingat aliran listrik bisa menimbulkan korban jiwa saat banjir besar seperti saat ini. Tercatat 7.554 pelanggan PLN yang tersebar di Desa Sangatta Utara, Desa Sangatta Selatan, Desa Singa Gembara, Kelurahan Teluk Lingga hingga Kelurahan Singa Geweh tidak dapat dialiri listrik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya