3 Kali Roby Satria Gitaris Geisha Ditangkap karena Narkoba, Kecanduan Separah Itu?

Apa yang membuat seseorang seperti Roby Satria atau ROby Geisha kecanduan narkoba?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Mar 2022, 14:15 WIB
Sidang Mediasi Roby Geisha dan Cinta Ratu (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gitaris band Geisha, Roby Satria atau akrab dipanggil Roby Geisha kembali harus berurusan dengan polisi gara-gara narkoba. Tercatat sudah tiga kali dirinya terjerat 'barang haram' ini.

Roby Geisha pada Sabtu, 19 Maret 2022, diamankan pihak kepolisian sekitar pukul 21.00 WIB. Tak sendirian, polisi juga menangkap seseorang berinisial AR.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan, membenarkan bahwa gitaris band terkenal yang ditangkap terkait kasus narkoba berinisial RS adalah Roby Satria.

 


Roby Geisha Sudah Beberapa Kali Terjerat Kasus Narkoba

Sidang Roby Geisha dan Istri di PA Jakarta Selatan (Adrian Putra/bintang.com)

Roby Geisa pertama kali ditangkap karena narkoba pada 17 Oktober 2013 di rumah kontrakannya di kawasan Pangadegan, Pancoran Jakarta Selatan.

Saat itu, Roby tertangkap tangan memiliki satu bungkus kertas koran berisi bahan atau daun ganja dengan berat 0,5890 gram.

Pengadlian Negeri Jakarta Pusat pun menjatuhkan hukuman penjara selama satu tahun. Dia lalu dibebaskan pada 2014.

Namun, Roby harus kembali berurusan dengan narkoba dan masuk lagi ke dalam penjara pada 2015 Kali ini, Roby Geisha ditangkap saat menrima barang dari seorang kurir yang dipesan melalui jasa ojek online.

Curiga dengan barang yang dipesan, si pengojek buru-buru melaporkan hal itu kepada polisi hingga akhirnya Roby Satria berhasil diamankan di lobi Hotel Aston pada 19 November 2015 pukul 00.45 WITA dengan barang bukti berupa ganja kering seberat 1,46 gram.

 


Kecanduan Narkoba

Ilustrasi Narkoba (Arfandi/Liputan6.com)

Roby Geisha sudah lebih dari satu kali harus mendekam di penjara gara-gara narkoba. Lantas, apa sebenarnya yang membuat seseorang begitu kecanduan barang satu ini?

Dijelaskan dr Reza Fahlevi dari Klik Dokter, narkoba pada dasarnya memiliki banyak jenis dan golongan. Ada jenis stimulan, depresan, dan halusinogen. 

Menurut Reza, masing-masing jenis narkoba memberikan efek yang berbeda pada otak dan tubuh. 

Seperti misalnya narkoba jenis stimulan, menyebabkan tubuh terasa lebih segar, berenergi, serta tak mudah mengantuk maupun kelelan. 

 

Beda lagi dengan narkoba jenis depresan, yang akan membuat seseorang menjadi tenang dan mengantuk. Sementara itu, jenis halusinogen akan membuat seseorang berhalusinasi.

"Namun demikian, efek tersebut hanyalah sementara," kata Reza dikutip Health Liputan6.com dari tulisannya berjudul Mengapa Narkoba Bisa Bikin Kecanduan? pada Senin, 21 Maret 2022.

 


Narkoba Mengandung Reseptor

Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Lebih lanjut dijelaskan bahwa narkoba mengandung zat kimia yang dapat berikatan dengan reseptor yang ada di otak dan tubuh.

Ikatan antara zat aktif narkoba dengan reseptor di otak menyebabkan otak mengeluarkan zat bernama neurotransmitter tertentu yang menimbulkan efek pada tubuh tergantung dari jenis narkoba tersebut.

"Dengan penggunaan narkoba berulang kali, jumlah reseptor zat narkoba dalam tubuh akan semakin banyak," tulisnya.

"Akibatnya, orang tersebut akan mengalami keinginan untuk menggunakan narkoba lagi setelah efek narkoba tersebut habis," lanjutnya.

Tidak hanya itu, semakin lama tubuh akan mengalami toleransi terhadap dosis narkoba tersebut. 

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan efek seperti sebelumnya, pencandu narkoba membutuhkan dosis narkoba yang lebih besar. Jika tidak dipenuhi, tubuh akan memberikan efek kebalikan sehingga orang tersebut akan mengalami rasa yang sangat tidak nyaman di tubuhnya.

Hal inilah yang membuat seseorang yang sudah kecanduan sangat sulit untuk lepas dari narkoba.

 


Butuh Rehabilitasi

Ilustrasi pemakai narkoba jenis sabu (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Menurut Reza, seseorang yang sudah mengalami kecancuan narkoba tidak dapat berhenti menggunakan narkoba begitu saja.

Itu mengapa diperlukan proses rehabilitasi dengan cara yang benar oleh tenaga medis profesional agar seseorang secara bertahap dapat lepas dari narkoba.

"Satu hal yang paling penting adalah pembinaan mental dan rohani agar pencandu tidak kembali terperosok ke lubang yang sama," tulisnya.

Reza pun berpesan, apabila memiliki masalah sehingga timbul stres, depresi, atau kecemasan, sebaiknya Anda meminta pertolongan psikolog atau psikiater.

Dia menekankan agar jangan mencoba-coba menggunakan narkoba karena efek kecanduan yang sangat berbahaya.

 


Infografis Artis Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Infografis Artis Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya