Liputan6.com, Jakarta - Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi penggerak kebangkitan ekonomi nasional. Karena itu sejumlah hambatan di sektor UMKM harus segera diatasi agar pertumbuhan ekonomi pascapandemi bisa direalisasikan.
"Pertumbuhan sektor UMKM merupakan bagian penting dalam upaya bangkit dari hantaman pandemi," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam webinar "Mengurai Hambatan Usaha Kecil Mikro dan Tantangan Kebangkitan Ekonomi Rakyat Pascapandemi", Rabu (23/3/2022).
Advertisement
Menurut Lestari, pandemi Covid-19 menyebabkan para pekerja di sektor formal terdampak dan banyak yang beralih ke sektor UMKM agar mampu menyambung kehidupan. Fenomena tersebut, harus dimanfaatkan dengan berbagai upaya untuk memberi penguatan kepada pelaku UMKM agar usahanya bisa berkelanjutan dan berkembang.
Lestari berharap, krisis global pandemi Covid-19, mampu menjadi titik balik untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi.
Pelaku usaha di bidang pertanian, Wayan Supadno menilai Indonesia kurang memiliki kreativitas dalam menyikapi sejumlah hambatan di sektor usaha.
Hal itu terlihat dari peringkat kemudahan berusaha Indonesia yang berada pada peringkat 110 dari 132 negara yang disurvei. Akibatnya, indeks enterpreunership Indonesia berada pada posisi 94 dari 132 negara.
Wayan berharap, sejumlah upaya untuk meningkatkan kreativitas dan semangat kewirausahaan masyarakat harus segera dilakukan.
Demikian juga, ujar Wayan, dengan perbaikan sejumlah kebijakan di sektor pertanian agar berpihak pada pengembangan sektor UMKM, untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi rakyat.
Sehingga, tegasnya, potensi ekonomi di bidang pertanian yang dimiliki Indonesia tidak dimanfaatkan oleh bangsa lain.
Transformai Digital
Pelaku usaha digital Zahra Damariva mengungkapkan bahwa pandemi mengakselerasi pertumbuhan industri startup lewat pemanfaatan transformasi digital.
Menurut Zahra, sejumlah bisnis digital di sektor UMKM tumbuh dalam bentuk ecommerce, logistik dan transportasi, kesehatan, pariwisata dan fintech.
Masing-masing bentuk usaha digital itu memiliki strategi pengembangan yang berbeda. Sehingga, jelas Zahra, penting bagi para pelaku UMKM startup untuk membangun dan meningkatkan literasi keuangan dan digital.
Karena, tambah Zahra, berdasarkan pengalamannya dari 102 UMKM startup yang dibantu, hanya tiga UMKM yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan permodalan. Sebagian besar UMKM yang ditanganinya terkendala BI checking yang tidak clear.
Advertisement