Demi Perkuat Sektor Antariksa, Wuhan Mau Jadi Lembah Satelit Tiongkok

Kota Wuhan, Tiongkok, bakal memberikan insentif bagi perusahaan yang menggunakan produk lokal untuk pengembangan industri antariksa

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Mar 2022, 11:30 WIB
Penumpang yang mengenakan pakaian pelindung berkumpul di luar Stasiun Hankou, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (8/4/2020). Setelah 11 minggu lockdown, layanan kereta di kota yang menjadi titik awal pandemi virus corona COVID-19 ini kembali beroperasi. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta Kota Wuhan di Tiongkok menyatakan akan melakukan pengembangan industri luar angkasa dengan berinvestasi sebesar 100 miliar yuan (sekitar Rp 2,25 triliun) dengan target 2025.

Pemerintah kota mengatakan, wilayah ini akan menjadi "lembah satelit" bagi Tiongkok, menandakan dorongan yang semakin dalam bagi negara itu untuk menjadi kekuatan antariksa utama di 2030.

Rabu pekan lalu, pemerintah Wuhan menawarkan perusahaan hingga 50 juta yuan, dalam insentif keuangan masing-masing di proyek yang terkait dengan pembuatan satelit, roket, dan pesawat luar angkasa.

Mengutip CGTN, Selasa (22/3/2022), pemerintah Kota Wuhan akan mendorong perusahaan untuk menggunakan peralatan, perangkat lunak, dan layanan yang berasal dari dalam negeri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dorong Penggunaan Produk Lokal

Sejumlah pekerja konstruksi bekerja di ketinggian sekitar 500 meter di lokasi pembangunan sebuah bangunan bertingkat tinggi di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah (11/8/2020). Para pekerja konstruksi harus menghadapi ketinggian dan panasnya udara musim panas. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Jika sebuah perusahaan menggunakan produk lokal di lebih dari 10 persen dari produksi satelit orbit tinggi dan rendah, serta pesawat luar angkasa, mereka akan mendapat insentif keuangan hingga 15 juta yuan.

Apabila produk lokalnya mencapai lebih dari 30 persen, perusahaan bakal mendapatkan hingga 50 juta yuan.

Tahun 2025, Wuhan akan mengembangkan empat industri untuk meningkatkan industri luar angkasa di kota itu, serta memberdayakan zona percontohan industri luar angkasa kelas satu di Tiongkok.

Keempat industri ini meliputi kendaraan dan layanan peluncuran luar angkasa, platform dan muatan satelit, layanan aplikasi informai spasial, dan peralatan serta manufaktur darat kedirgantaraan.

Pada 2030, Wuhan akan membentuk industri luar angkasa ekologis baru, yang akan terlibat dalam pengembangan ruang komersial global, demi menciptakan basis industri kedirgantaraan komersial internasional.


Misi Antariksa Tiongkok

Foto yang diabadikan pada 26 Agustus 2020 ini menampilkan pertunjukan cahaya yang digelar di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China. Pertunjukan cahaya tersebut digelar dalam rangka memperingati 40 tahun pembentukan Zona Ekonomi Khusus Shenzhen. (Xinhua/Mao Siqian)

Tiongkok sendiri memiliki rencana konstelasi besar satelit komersial yang dapat menawarkan berbagai layanan, mulai dari internet berkecepatan tinggi untuk pesawat, hingga pelacakan pengiriman batu bara.

Tahun lalu, Shenzhen di provinsi Guangdong selatan, menawarkan insentif hingga 300 juta yuan untuk setiap proyek yang terkait dengan pengembangan satelit dan aplikasi industri yang terkait.

Tiongkok juga merencanakan bandar antariksa komersial baru di provinsi pulau selatan Hainan. Selain itu di kota pelabuhan timur Ningbo di provinsi Zheijang, Tiongkok secara terpisah juga membangun situs peluncuran roket kelima mereka.

Popularitas Wuhan di dunia internasional sebelumnya mencuat di awal pandemi Covid-19, karena menjadi kota pertama kali ditemukannya virus corona SARS-CoV-2.

(Dio/Isk)


Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Landa Korsel hingga China

Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Landa Korsel hingga China. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya