BI: UMKM Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi, Makanya Kami Bawa ke G20

Bank Indonesia bersama pemerintah juga stakeholder lainnya berupaya terus memberikan stimulus dan kebijakan dalam memudahkan UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2022, 20:00 WIB
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Pemerintah mendorong sektor UMKM sebagai tindak lanjut dari program Bangga Buatan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Para pelaku Usaha mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yakin bahwa ekonomi Indoensia mulai pulih. Bank Indonesia BI mencatat 50 persen UMKM sudah si garis start untuk mulai meningkatkan penjualan.

"Perbaikan ekonomi domestik berdampak pada UMKM. BI mencatat 50 persen UMKM siap meningkatkan penjualannya. Mayoritas UMKM sangat optimis terhadap perekonomian ke depan," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung dalam diskusi online, Jakarta, Senin (21/3/2022).

UMKM sangat berperan bagi kemajuan bangsa. Menurutnya, UMKM adalah sendi utama perekonomian. Ini terbukti dengan Indonesia memiliki sebanyak 65 juta UMKM dengan penyerapan tenaga kerja 120 juta orang.

"Dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi, UMKM menjadi kunci pemulihan ekonomi. Peran penting ini menjadi tema besar di G20 yang menyinggung pentingnya peran UMKM melalui sejumlah aksi nyata melalui digitalisasi," jelasnya.

Sementara itu, Bank Indonesia bersama pemerintah juga stakeholder lainnya berupaya terus memberikan stimulus dan kebijakan dalam memudahkan UMKM. Termasuk menyediakan akses kepada UMKM dalam mendapat pendanaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ekspor

Perajin membuat kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). Kementerian Keuangan menyebutkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjadi salah satu sektor dunia usaha yang memegang peranan luar biasa penting di dalam pemulihan ekonomi Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan tersebut, Juda mengatakan, perekonomian Indonesia juga didukung oleh kegiatan ekspor yang mencatatkan nilai positif. Selain itu, ada juga harga komoditas yang terus melambung.

"Ekspor terus membaik ditopang meningkatnya harga komoditas. Mobilitas masyarakat meningkat, penjualan eceran, keyakinan konsumen, penjualan semen," jelasnya.

Sementara itu, gelaran Mandalika yang dilakukan pada akhir pekan lalu diperkirakan akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. "Ke depan kami di Bank Indonesia masih optimis kinerja ekonomi baik ditopang akselerasi vaksinasi, kebijakan perjalanan yang longgar, dibukanya tempat parisiwata dan gelaran Mandalika pekan lalu," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya