Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyambut baik politik anti-mahar yang disuarakan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurutnya, partai politik harus menjaga komitmen untuk menolak mahar.
“Praktek mahar politik ini sudah berlangsung lama. Eksekusinya pun macam-macam. Saya rasa ini seperti kita sedang melawan dunia yang percaya bahwa politik uang itu biasa saja. PSI ingin mendobrak itu semua. Merubah watak yang sudah begitu nyaman. Jadi ini adalah usaha panjang, yang layak untuk diperjuangkan,” ucap Lucius, Senin, (21/3/2022).
Advertisement
Menurut Lucius, oknum partai politik menerima manfaat dengan melanggengkan politik mahar. Dia mengatakan praktek tersebut membuat biaya politik semakin mahal.
“Saya kira praktek politik mahar masih dilanggengkan karena menguntungkan partai tersebut. Selain itu, hukuman bagi partai politik masih sangat lemah," ujarnya.
Partai politik membiarkan ini menjadi pasar bebas. Hal ini juga yang membuat biaya politik Pemilu menjadi sangat mahal.
"Menurut saya, pencalonan terbuka yang dilakukan Komite Seleksi Caleg PSI DKI Jakarta adalah solusi,” ujar Lucius.
Hadapi Tantangan
Lucius juga mengatakan PSI akan menghadapi banyak tantangan dalam menjalankan komitmen politik anti-mahar. Menurutnya, publik akan mengingat ide politik yang sudah disuarakan oleh PSI ini.
“Mungkin akan banyak dicaci maki orang karena perilaku yang baik dilakukan. Nilai yang dibawa PSI merupakan tantangan yang luar biasa. Harus ada jiwa yang sabar dan konsisten," sambungnya.
Banyak partai lain yang ngomong mereka juga antimahar, tapi dalam prakteknya mereka menerima-menerima saja. Saya percaya dengan PSI. Perjuangan ini akan selalu dikenang orang. Akan ada rekam jejak.
Advertisement