Liputan6.com, Guangzhou - China Eastern Airlines memberikan ucapan duka cita atas peristiwa jatuhnya pesawat MU5735. Meski demikian, pihak China Eastern Airlines belum secara resmi mengumumkan jumlah korban.
"Penyebab jatuhnya pesawat masih dalam investigasi. Perusahaan mengungkapkan rasa duka cita mendalam kepada para penumpang dan anggota kru yang meninggal dalam jatuhnya pesawat ini," ujar pihak maskapai, dilansir CNN, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga
Advertisement
Senada, Boeing juga memberikan ucapan duka cita. Boeing berkata siap membantu pihak maskapai menginvestigasi kecelakaan pesawat tersebut.
"Pikiran kami bersama para penumpang dan kru penerbangan China Eastern Flight MU 5735. Kami bekerja dengan pelanggan maskapai kami dan siap mendukung mereka," tulis pihak Boeing.
Lebih lanjut, Boeing berkata sudah menjalin komunikasi dengan US National Transportation Safety Board (NTSB). Teknisi Boeing juga siap membantu otoritas penerbangan di China.
Pesawat yang jatuh itu adalah Boeing 737-800. Pemanufaktur mesin Boeing, yakni CFM, akan terlibat dalam investigasi. US Federal Aviation Administration turut terlibat juga. Keterlibatan pihak-pihak tersebut selalu dilakukan ketika pesawat Boeing kecelakaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sebelum Jatuh, Pesawat China Eastern Airlines Menukik Tajam 8 Ribu Meter dalam 3 Menit
Kecelakaan pesawat terjadi di China. Pesawat Boeing 737 milik China Eastern Airlines jatuh di Daerah Otonomi Guangxi pada Senin (21/3) sore.
Pesawat yang membawa 132 orang itu mulai diketahui hilang ketika media lokal melaporkan penerbangan China Eastern MU5735 tidak tiba seperti yang direncanakan di Guangzhou, setelah lepas landas dari Kunming tak lama setelah pukul 13.00 waktu setempat, seperti dilansir Aljazeera.
Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14.22 waktu setempat. Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki (8.870 meter) menjadi 3.225 kaki (982 meter) atau menukik sekitar 8 ribu meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.
Kecelakaan pesawat itu menyebabkan kebakaran hutan di perbukitan Kabupaten Tengxian, sementara 132 orang dalam pesawat belum diketahui nasibnya.
Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong tersebut mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak kabin, bukan 133 orang seperti diberitakan sebelumnya, demikian pernyataan departemen kegawatdaruratan Guangxi.
Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) belum bisa memberikan keterangan mengenai nasib 132 orang yang berada di dalam pesawat bernomor penerbangan MU-5735 itu. Pesawat tersebut bertolak dari Bandara Internasional Changshui, Kunming, pada pukul 13.15 waktu setempat (12.15 WIB).
Pesawat jatuh tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, pada pukul 15.07 (14.07 WIB).
Data penerbangan menunjukkan bahwa pada pukul 14.19 (13.19 WIB) pesawat tiba-tiba meluncur dari ketinggian 8.869 meter dengan kecepatan 845 kilometer per jam. Pada pukul 14.21, pesawat milik maskapai yang berkantor pusat di Shanghai itu hilang dari pantauan radar ADS-B.
Advertisement