Liputan6.com, Jakarta Valentino Rossi mungkin bukan yang terdepan untuk musim terakhirnya di MotoGP. Tapi, dengan tujuh gelar kelas utama dan rekor 89 kemenangan balapan, keputusan The Doctor pensiun selalu akan meninggalkan lubang besar di balap motor Italia.
Mendekati tingkat keberhasilan Valentino Rossi adalah tugas berat bagi generasi bintang Italia berikutnya. Francesco Bagnaia dan Franco Morbidelli adalah kandidat yang jelas pada akhir musim lalu.
Baca Juga
Advertisement
Namun, rekan senegaranya Enea Bastianini dan Celestino Vietti yang justru mencuri perhatian di Qatar.
Morbidelli, 27, dan Bagnaia, 25, keduanya anggota Akademi VR46 Rossi, telah memenangkan beberapa balapan MotoGP dan masing-masing finis sebagai runner-up gelar, Morbidelli pada 2020 dan Bagnaia pada 2021.
“Saya pikir Italia di MotoGP dalam situasi yang baik, bahkan tanpa saya. Dan ini positif,” kata Rossi di Misano tahun lalu.
“Kami akan memiliki Pecco, yang bisa bertarung untuk kejuaraan dan Franco Morbidelli juga akan sangat kuat, karena dengan pabrikan Yamaha dia bisa sangat cepat. Jadi saya pikir dia bisa bertarung untuk kejuaraan juga," ujar Rossi.
Sangat Mengesankan
“Dari sisi Akademi, akan ada juga saudara saya dan Bezzecchi, saya pikir mereka adalah dua pembalap yang sangat cepat, seperti yang mereka tunjukkan di Moto2.
“Dan juga Bastianini. Bastianini bukan pebalap [VR46] kami, tetapi [Misano] sangat mengesankan. Luar biasa. Dia sangat cepat. Sepanjang akhir pekan dia membalap seperti setan dan dalam balapan dia juga melakukan lap tercepat.
"Jadi, selamat untuknya dan saya pikir dia bisa memiliki masa depan yang sangat kuat," ujarnya
Advertisement
Talenta Utama
Ketika lampu merah menyala di Qatar untuk pembuka musim MotoGP pertama tanpa Rossi sejak tahun 2000, bukan Bagnaia atau Morbidelli yang keluar dari kegelapan untuk membawa Italia ke podium teratas.
Justru yang tampil cemerlang adalah Bastianini, yang meraih podium pertama.
Kemenangan MotoGP. Seperti yang ditunjukkan Rossi, mantan juara Moto2 berusia 24 tahun itu telah menunjukkan dirinya sebagai talenta utama dengan mengukir dua podium di Misano, sebagai rookie, dengan Ducati berusia dua tahun di Avintia musim lalu.
Berbeda
Rossi sudah resmi pensiun dari MotoGP pada 2021 lalu. Dia menjalani musim terakhirnya di MotoGP dengan finis di posisi ke-10 pada balapan di Valencia November lalu.
Setelah pensiun, Rossi pun membeberkan mengapa dia tak pensiun lebih awal. Padahal, dia sudah merasakan penurunan sejak 2019.
Advertisement
Lanjut Terus
"Saya melihat banyak pembalap atau juara di olahraga yang berhenti saat berada di puncak. Buat saya itu berbeda. Saya tak mau berhenti kalau masih ada di puncak, saya ingin lanjut terus karena saya menikmatinya," ujar Rossi seperti dikutip crash.
"Jadi saya selalu memberi yang terbaik hingga akhir, memberi segalanya."
Lelah
Rossi mengatakan sudah mulai lelah dengan prestasinya sejak 2019. Meski begitu dia dibujuk untuk melanjutkan karier.
"Saya mulai memikirkan untuk pensiun sejak 2019. Itu awal dimana saya mulai mengalami masalah untuk raih hasil bagus, saya berharap bisa lebih kuat," katanya.
Rossi terakhir kali menjadi juara MotoGP pada 2009. Meski sudah lama, Rossi tidak tampil buruk karena berhasil jadi runner up selama tiga musim beruntun pada 2014,2015 dan 2016.
Advertisement