Sony PlayStation Akusisi Studio Game Jade Raymond

Sony PlayStation mengumumkan telah mengakuisisi studio game yang didirikan Jade Raymond, yakni Haven Studio.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 22 Mar 2022, 14:30 WIB
Pendiri Ubisoft Toronto Jade Raymond Ditunjuk Jadi VP Google. (Doc: Electronic Arts)

Liputan6.com, Jakarta - Sony PlayStation telah mengakuisisi studio game Jade Raymond, Haven Studio. Informasi mengenai kesepakatan finansial yang dilakukan keduanya memang tidak diungkap, tapi mereka membagikan sedikit informasi mengenai proyek yang tengah dikembangkan bersama-sama.

Dikutip dari Engadget, Selasa (22/3/2022), menurut Jade Raymond, IP (Intellectual Property) pertama yang dikembangkan bersama PlayStation menawarkan pengalaman bermain game multiplayer AAA.

Menurut Jade, game ini dikembangkan dengan visi membangun dunia yang sistemik sekaligus fokus pada kebebasan dan keceriaan, sehingga tetap menghibur selama bertahun-tahun.

Sebagai informasi, Jade Raymond merupakan mantan produser di EA dan Ubisoft. Sebelum mendirikan studio sendiri, ia bergabung dengan Stadia milik Google sejak 2019.

Lalu pada Februari 2021, ia memutuskan keluar dari Stadia dan mendirikan Haven Studio. Sebulan kemudian, PlayStation mengumumkan telah menjadi kerja sama dengan Haven untuk mengembangkan IP eksklusif baru untuk platformnya.

Kendati demikian, informasi mengenai IP ini hingga sekarang masih sangat minim. Karenanya, masih perlu menunggu informasi lebih lanjut mengenai game PlayStation yang dikembangkan bersama Haven Studio.

Sebelum Haven, Sony juga telah melakukan akuisisi di awal tahun ini. Bulan lalu, Sony resmi membeli studio game Bungie seharga USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 51,7 triliun.

Bungie sendiri adalah studio game besar yang sukses merilis seri Destiny dan kreator asli game first person shooter (FPS) ternama, yakni Halo.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Masih Kembangkan Game Secara Mandiri

Sony beli studio game Bungie seharga Rp 51,7 triliun. (Doc: Sony)

"Bungie akan terus meluncurkan game secara mandiri dan mengembangkan game kami secara kreatif," tulis CEO Bungie, Pete Parsons, sebagaimana dikutip The Verge, Selasa (1/2/2022).

Bos PlayStation, Hermen Hulst, mengatakan, "Saya sangat senang menyambut Bungie ke keluarga PlayStation!"

Dia menambahkan, "Bungie membuat game berbasis komunitas dengan teknologi luar biasa, dan saya tahu semua orang di PlayStation Studios akan senang dengan apa yang dapat kita bagikan dan pelajari bersama."

Walau sudah diakuisisi oleh Sony, Bungie akan tetap merilis gim di berbagai platform konsol atau PC di masa mendatang.

"Perusahaan memiliki opsi untuk merilis gim sendiri dan menjangkau pemain di platform game mana pun yang mereka pilih untuk bermain," dilansir GI.biz.


Kreator Asli Game Halo

Lebih lanjut, Bungie saat ini masih setia mempertahankan Destiny 2, memperluas seri Destiny, dan juga mengerjakan beberapa IP baru.

Informasi, ini merupakan kedua kalinya Bungie dibeli oleh perusahaan game besar di dunia.

Sebelumnya, Microsoft mengakuisisi studio tersebut pada Juni 2000. Dengan ini, perusahaan bentukan Bill Gates berhasil mengamankan Halo sebagai game eksklusif untuk peluncuran konsol Xbox pada 2001.

(Dam/Isk)


Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya