Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Reserse Kriminal Polsek Bukitraya, Kota Pekanbaru, meminta keterangan empat remaja inisial SE (15), MT (13), WP (15) dan CMR (14). Sebelumnya, pelajar sekolah menengah pertama itu kabur dari rumahnya.
Mereka keluar dari rumah dengan alasan ingin belajar kelompok. Namun, sejak 17 Maret 2022 tidak pernah pulang ke rumah.
Baca Juga
Advertisement
Orangtua masing-masing membuat laporan telah kehilangan orang karena mengira anak mereka menjadi korban penculikan anak.
Beberapa hari pencarian, personel Polsek Bukitraya menemukan empat remaja itu di sebuah hotel. Mereka dibawa ke Polsek kemudian dikembalikan kepada orangtua masing-masing dan membuat surat perjanjian tidak mengulangi perbuatannya.
"Hari ini diminta keterangan lagi, ada beberapa hal yang ditanyakan," kata Kanit Reskrim Polsek Bukitraya Inspektur Satu Dodi Vovino, Selasa siang, 22 Maret 2022.
Dodi menjelaskan, ulah empat remaja ini sempat membuat orangtua sangat risau. Apalagi sejak pamit dari rumah, telepon genggam keempatnya tidak bisa dihubungi lagi.
"Pamitnya belajar kelompok, pergi main ke tempat teman dan ingin membuka kedai," kata Dodi.
Dodi menjelaskan, pencarian dilakukan menggunakan cyber patrol. Petugas mendapatkan informasi keempat gadis tanggung itu di salah satu hotel pada Minggu, 20 Maret 2022.
"Ditemukan pukul 18.00 WIB, lalu dibawa ke Polsek dan orangtua mereka masing-masing dipanggil menjemput anaknya," jelas Dodi.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Jual Sepeda Motor
Kepada petugas, keempat remaja ini kabur dari rumah karena takut kepada orangtua. Mereka mengaku sering kena marah sehingga takut untuk tinggal di rumah.
"Kemudian diberi bimbingan dan arahan, orangtua masing-masing diminta mendidik dengan baik," ucap Dodi.
Dodi berpesan agar orangtua mendidik anak tanpa ada kekerasan fisik maupun psikis. Sementara, kepada empat remaja itu diminta tidak lagi meninggalkan rumah tanpa seizin orangtua.
"Apabila ada masalah disampaikan dengan sahabat, guru, dan orang tua untuk mencari solusi serta jangan lupa untuk mendekatkan diri dengan meningkatkan ketaatan kepada Tuhan, tetaplah belajar dengan rajin untuk meraih cita-cita," pesan Dodi.
Sementara, remaja SE mengaku kabur dari rumah karena ingin hidup mandiri, begitu juga dengan tiga temannya. Remaja ini juga mengaku sudah menjual sepeda motor orangtuanya untuk bekal hidup di luar.
Agar uang penjualan sepeda motor tidak habis, SE mengaku sudah menyewa sebuah rumah. Rumah itu akan dihuni bersama tiga rekannya.
"Kami ingin hidup mandiri," tegas SE di Mapolsek.
Advertisement