Liputan6.com, Kendari - Menjelang Puasa Ramadan 1443 Hijriah, Perum Bulog Wilayah Sulawesi Tenggara, bekerja keras menyediakan kebutuhan stok bahan pokok. Selain itu, persediaan jelang lebaran, tak luput dari perhatian.
Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing mengatakan, menjelang puasa Ramadan, stok daging di gudang bulog saat ini dalam kondisi kosong. Namun, pihaknya memastikan, kebutuhan bahan pokok lainnya masih akan tetap terjaga sampai puasa.
"Menjelang puasa dan lebaran, Bulog menyiapkan paket sembako bagi masyarakat umum. Soal persediaan beberapa jenis kebutuhan pokok, kami masih cukup sampai lebaran," ujar Siti Mardati Saing, Selasa (22/3/2022).
Siti Mardati menjelaskan, saat ini bulog memiliki stok beras 2.500 ton. Jumlah ini, diperkirakan akan aman sampai puasa Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
Pihaknya optimis, minggu kedua April 2022, petani di Sultra sudah akan memanen padi. Dia mengatakan, pihak Bulog akan menyerap hasil panen petani untuk memastikan ketersediaan beras.
Untuk kebutuhan gula pasir pihak Bulog saat ini memiliki persediaan 10 ton. Dalam pemesanan, sudah sekitar 250 ton.
"Untuk minyak goreng, saat ini pihak Bulog sudah mengorder minyak goreng sebanyak 10 ribu liter. Namun, untuk kebutuhan minyak, tergantung stok yang ada di wilayah produksi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jatah 130 Ton Daging
"Pihak yang menjanjikan kami, sudah mendapat 8.000 liter," jelasnya.
Kebutuhan lainnya, seperti terigu, bulog masih memiliki 26 ton. Jumlah sebanyak ini, tersebar di seluruh wilayah Sultra.
Sedangkan, untuk kebutuhan daging, pihak Bulog Sulawesi Tenggara, diberikan jatah oleh pemerintah putsa 130 ton pada tahun 2022.
"Namun, mungkin bertahap pengirimannya. Sebab, kapasitas gudang penyimpanan kami sekitar 6,5 ton," katanya.
Dia melanjutkan, stok daging bulog Sultra saat ini belum masuk dalam gudang. Namun, pihaknya memastikan stok daging untuk Sultra, sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Kota Kendari. Diperkirakan, akan tiba dan bisa diedarkan ke warga pekan depan.
"Sesuai jatah, jumlah daging yang akan datang di Sultra 6,5 ton. Kami awalnya minta 13 ton, tapi kalau kalau terjual dan tak tersimpan, kami akan buat permintaan," katanya menjelaskan.
Diketahui, sebelumnya Bulog Sulawesi Tenggara sudah beberapa kali menekan kelangkaan minya goreng dengan menggelar pasar murah. Namun, hingga saat ini, kondisi minyak di Kota Kendari masih sulit didapatkan. Bahkan, ada sejumlah pedagang menaikan harga hingga 3 sampai 4 kali lipat dari harga normal.
Advertisement