Liputan6.com, Jakarta - Krisis lingkungan yang terjadi membuat orang lebih sadar untuk menerapkan konsep keberlanjutan, termasuk rumah. Rumah berkelanjutan meminimalisir dampak negatif pada lingkungan.
Caranya dengan menerapkan efisiensi energi, mengurangi, sampah dan racun lingkungan. Selain itu, penggunaan bahan dan sumber daya alam secara bertanggungjawab.
Baca Juga
Advertisement
"Rumah keberlanjutan adalah rumah yang hemat energi, sehat untuk lingkungan, menghargai lingkungan sekitar, dan nyaman untuk kehidupan berkeluarga. Dalam rumah keberlanjutan terdapat tiga prinsip, sosial, lingkungan, ekonomi," ujar arsitek, Mande Austriono dalam acara Beko, jenama asal Turki, Selasa, 22 Maret 2022.
Secara ekonomi rumah berkelanjutan memikirkan dengan cermat biaya terkait renovasi dan penggunaan energi dalam jangka panjang. Sementara secara sosial artinya, rumah dirancang untuk memberi rasa aman, fleksibilitas dan kenyamanan lebih bagi penghuninya, dari berbagai kemampuan dan pada tahap kehidupan yang berbeda.
"Jadi, saat merancang rumah, jangan sampai terjadi kesalahan, karena itu sangat berpengaruh terhadap biaya yang harus dikeluarkan. Jadi, perlu perencanaan yang cermat," ungkap Mande.
Oleh karena itu, menurut Mande saat membicarakan tentang rumah berkelanjutan, maka tiga prinsip tersebut harus ada. "Jadi, dengan tiga prinsip itu kita akan lebih peduli bahwa rumah kita itu bukan hanya milik kita, tapi juga masyarakat," tutur Mande.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerapan Rumah Berkelanjutan
Mande juga menguraikan tentang langkah-langkah menerapkan rumah berkelanjutan. Pertama, pemanfaatan sinar matahari.
"Pemanfaatan cahaya matahari dapat meminimalisir penggunaan lampu di siang hari dan tentunya hemat energi. Selain itu, paparan sinar matahari juga membantu membunuh virus dan bakteri yang ada di sekitar rumah," kata Mande.
Advertisement
Kedua, Ruang Modular
Konsep modular dalam desain ruangan dilakukan dengan memanfaatkan sebuah perangkat untuk beberapa fungsi sekaligus. Misalnya, menjadikan ranjang sekaligus sebagai lemari.
Selain dapat memaksimalkan ruang yang terbatas, penerapan konsep ini juga membutuhkan bahan konstruksi yang minimal. Ini tentu bermanfaat bagi lingkungan sebagai sumber material.
Ketiga, Bijak Mengolah Sampah
Mengolah sampah dari rumah memiliki dampak yang sangat signifikan pada lingkungan. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, sebanyak 42,3 persen sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga dan 55,5 persen sampah sisa makanan, sampah plastik, serta sampah kertas atau karton.
Keempat, perangkat hemat energi, pilihan hakiki. Menggunakan perangkat rumah tangga yang hemat energi, adalah langkah perubahan kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan di masa depan.
"Kami mendukung rumah berkelanjutan dengan menyediakan berbagai produknya, yang menghemat listrik, seperti heat pump dryer, kulkas, dan lain-lain," kata Marketing Manager Beko Indonesia, Arlisa Ardhiani.
Advertisement