Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerja sama dengan pemerintah Denmark untuk mengembangkan susu sapi organik di Indonesia. Kerja sama Indonesia dan Denmark saat ini sedang dalam tahap penyusunan Roadmap.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah melalui Siaran Persnya pada hari ini Rabu (23/3). Nasrullah menjelaskan bahwa kerja sama tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen Kementan dalam Pengembangan Persusuan Organik di Indonesia, dan sebagai langkah awal dalam memenuhi kebutuhan susu organik.
Advertisement
"Kegiatan ini sebagai bentuk upaya untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk peternakan dengan penerapan sistem pertanian organik di subsektor peternakan," katanya.
Nasrullah menyebutkan, Roadmap Pengembangan Persusuan Organik Indonesia berisi dari mulai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan bersama dari masing-masing unit kerja terkait. Terutama, lingkup Kementan dengan dinas yang menangani fungsi peternakan di daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Sasaran akhir dari pengembangan persusuan organik tersebut yakni terpenuhinya kebutuhan susu organik dalam negeri yang aman dikonsumsi, bernutrisi dan berkualitas baik, dan ramah lingkungan" jelas Nasrullah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari mengatakan, roadmap ini disusun bersama Tim Expert Organik dari Denmark bersama Tim Champion Pengembangan Persusuan Organik Ditjen PKH, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan.
Kegiatan ini juga, sebagai tindak lanjut kemitraan setara antara Indonesia dan Denmark dalam kerja sama Strategic Sector Cooperation (SSC) dalam pengembangan persusuan organik.
"Seluruh pembahasan dan kesepakatan dilakukan bersama dengan melibatkan peternak sapi perah di sentra produksi, serta pihak swasta untuk pengolahannya," ungkap Tri Melasari.
Sementara itu, Minister Counsellor Kedubes Denmark, Hanne Larsen menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam rangka mendukung dan fokus membangun susu organik nasional.
"Kami berharap kesadaran masyarakat tentang produk organik dapat meningkat, melalui kerja sama SSC ini telah diadakan webinar sebanyak dua kali dan akan dilaksanakan upaya penyebaran informasi terkait manfaat konsumsi produk organik," ungkap Larsen.
"Terciptanya kesadaran masyarakat akan kebutuhan produk organik lebih sehat dan berkualitas, akan menjadi potensi besar bagi pengembangan produk susu organik di Indonesia," tutur Larsen.
"Fokus susu organik telah menjadi bagian komitmen kami untuk membantu masyarakat seluruh dunia mendapat produk susu terbaik," ujarnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan Courtesy Meeting Kerjasama Strategic Sector Cooperation Indonesia–Denmark sekaligus pembukaan rangkaian kegiatan penyusunan Roadmap Pengambangan Persusuan Organik Indonesia sebelumnya telah dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta pada Senin (21/3).
Selanjutnya pada pekan ini juga, perwakilan dari Arla yakni perusahaan susu multinasional asal Denmark, hadir ke Indonesia guna menindaklanjuti LoI (Letter of Intent) atau surat kesedian yang telah ditandatangani di Denmark saat kunjungan Dirjen PKH ke Denmark pada November 2021.
(*)